Jakarta, Lingkar.news – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sepakat untuk berkolaborasi dalam program riset teknologi rudal (peluru kendali), yang fokus nya mencakup membangun platform rudal modern dan membentuk organisasi riset rudal.
Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta selaku Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/11), menjelaskan komitmen itu disampaikan oleh Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) KSAL Laksamana Muda TNI Tri Harsono dan Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof Amarulla Octavian saat keduanya meninjau Artileri Senjata TNI AL (Arsenal) di Jawa Timur, awal pekan ini (18/11).
“Sambutan Askomlek Kepala Staf TNI AL (KSAL) dan Wakil Kepala BRIN menggarisbawahi komitmen bersama untuk menghadapi tantangan teknologi modern dan memperkuat pertahanan nasional,” kata Kadispenal.
Kadispenal melanjutkan diskusi teknis yang dipimpin oleh Askomlek KSAL dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Timur itu menyoroti beberapa poin, di antaranya melibatkan secara intensif peneliti BRIN dan TNI AL dalam program riset teknologi rudal, dan memastikan seluruh peneliti memahami SOP di lingkungan TNI AL, termasuk prosedur keamanan demi memastikan riset berjalan sesuai standar militer.
Kemudian, kolaborasi juga mencakup pembangunan platform rudal modern, dam pembentukan organisasi riset rudal demi memastikan efektivitas dan keberlanjutan program riset teknologi rudal.
Dalam siaran resminya, Dinas Penerangan TNI AL menyebut fokus utama riset yaitu mengkaji sistem rudal Exocet MM38, yang mana hasil riset wajib dilaporkan secara berkala kepada TNI AL.
“Kerja sama ini adalah wujud nyata sinergi antar-institusi untuk menghadapi tantangan global di bidang pertahanan. Dengan integrasi riset dan teknologi, kami optimistis TNI AL dan BRIN mampu menciptakan terobosan besar yang mendukung kedaulatan Indonesia,” tutur Askomlek KSAL.
Dia juga menegaskan kolaborasi itu menjadi langkah strategis mewujudkan kemandirian pertahanan negara.
Kolaborasi TNI AL dan BRIN merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman kerja sama (MoU) Kementerian Pertahanan dengan BRIN pada 2022, dan perjanjian kerja sama (PKS) TNI AL dan BRIN pada 2024.
Dalam perjanjian kerja sama itu, dua lembaga sepakat berkolaborasi pada bidang-bidang, di antaranya pemanfaatan hasil riset dan inovasi bersama, penggunaan sarana dan prasarana untuk program-program kolaborasi, dan pertukaran personel/tenaga ahli. (rara-lingkar.news)