Pemprov DKI Ungkap Alasan Beri Izin IMB Warga Tanah Merah di Kawasan Depo Plumpang

Pemprov-DKI-Ungkap-Alasan-Beri-Izin-IMB-Warga-Tanah-Merah-di-Kawasan-Depo-Plumpang

POTRET: Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta. (Istimewa/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyebutkan pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di wilayah permukiman Kampung Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara untuk memenuhi layanan dasar warga.

“Itu hanya semata dukungan supaya kebutuhan dasar warga terpenuhi,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Sarjoko di Jakarta, pada Selasa, 7 Maret 2023.

Ada pun kebutuhan dasar itu di antaranya untuk kebutuhan air bersih, aksesibilitas jalan yang mendukung mobilitas masyarakat dan ekonomi.

Sebelumnya, Pemprov DKI memberikan IMB kawasan yang bersifat sementara yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI kepada perwakilan warga setempat pada Oktober 2021.

Penting Mana, Pindahkan Depo Pertamina Plumpang atau Warga? Ini Kata Pengamat

Pemberian IMB kawasan bersifat sementara itu sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 118 tahun 2020 tentang Izin Pemanfaatan Ruang.

Ada pun sesuai Pasal 12 Pergub itu disebutkan, IMB bersifat sementara itu memiliki jangka waktu di antaranya paling lama 6 bulan untuk jangka pendek.

Kemudian, jangka menengah dengan masa berlaku hingga 3 tahun dan jangka panjang dengan waktu lebih dari 3 tahun sampai ada penetapan revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi.

Sebelumnya, sebagian kawasan di RT 3 dan RT 4 di RW 9 Kampung Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terdampak kebakaran Depo BBM Pertamina pada Jumat, 3 Maret 2023 sekitar pukul 20.10 WIB.

Kebakaran yang melanda pipa penerimaan BBM itu meluas hingga ke permukiman warga mengingat jaraknya yang dekat dengan objek vital tersebut.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI hingga Selasa, 7 Maret 2023, sebanyak 18 orang meninggal dunia, dan sebanyak 38 orang lainnya menjalani perawatan medis di 9 rumah sakit di Jakarta.

Hingga saat ini, sebanyak 204 jiwa masih bertahan di 2 lokasi pengungsian yakni di PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasella, Rawa Badak Selatan. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version