Lingkar.news – Penipuan siber yang mengincar saldo rekening korban menjamur dengan berbagai macam modus. Pelaku bahkan semakin kreatif dalam membuat skenario penipuan agar bisa terus menjerat korban.
Para penipu menggunakan beragam modus penipuan untuk mengelabuhi korban demi mendapatkan data pribadi perbankan.
Mulai dari modus penawaran kenaikkan limit kartu kredit, mengaku sebagai pegawai bank untuk meminta kode OTP (One Time Password) dan data pribadi, adanya transaksi mencurigakan, dan masih banyak lagi.
Maraknya kasus penipuan pun banyak disuarakan oleh warganet, hingga hashtag #TolakDenganAnggun ramai di Twitter dan mencapai 5 ribu tweet.
Hashtag tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kepada kita semua agar menolak dan tidak meladeni serta berhati-hati, terhadap modus penipuan yang beredar.
Netizen juga banyak yang mengungkapkan tentang pengalaman pribadi soal kasus penipuan yang pernah dialami.
“Pokoknya tetap hati-hati kalau ada undian berhadiah yang ujung-ujungnya minta OTP. Tipu! #TolakDenganAnggun,” tulis @rizotss seperti yang dikutip di Twitter pada Kamis, 29 Desember 2022.
Ada juga dari salah satu netizen yang mengaku mendapat SMS undian. Namun ternyata pelaku meminta kode OTP.
“Dapat sms undian, katanya menang Rp 250 juta. Ujung-ujungnya minta OTP???. Langsung aku #TolakDenganAnggun. Hati-hati guys,” tulis @bella.
Untuk Diketahui, kode OTP (One Time Password) memang kerap kali diincar penipu. OTP merupakan kode verifikasi atau kata sandi sekali pakai yang terdiri dari beberapa digit karakter yang unik.
OTP bersifat rahasia dan umumnya dikirim melalui pesan singkat SMS, WhatsApp, atau email. OTP berfungsi untuk menghindari akses pengguna yang tidak seharusnya yang mencoba memasuki sebuah sistem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jika korban terkelabuhi, maka data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia seperti Nomor Kartu ATM, PIN,Kode OTP, CVV/CVC dapat diketahui oleh penipu.
Dengan data tersebut, para penipu pun bisa mengambil alih rekening atau Kartu Kredit yang dimiliki dan menguras isinya.
Oleh sebab itu, netizen menggaungkan Tolak Dengan Anggun jika ada yang meminta nomor kartu ATM, PIN, Kode OTP, CVV/CVC. Pasalnya, hal tersebut sudah dipastikan penipuan.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas IIB Pati, Jawa Tengah, Kasno mengungkapkan bahwa, saat ini pihaknya memiliki 18 narapidana (napi) perempuan.
Menurut Kasno dari ke-18 napi tersebut, yang paling banyak adalah kasus penipuan transfer bank.
“Napi perempuan ada 18, ada kasus narkoba, penggelapan mobil, pencurian, ada juga transfer dana bank yang paling banyak sekitar 6 tersangka,” ujar Kasno.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan tidak mudah terperdaya pelaku, untuk memberikan data-data pribadinya.
Meski demikian, pihak perbankan dan kepolisian telah bekerja sama untuk menangkap pelaku serta perbankan telah berupaya memitigasi kejahatan siber tersebut. (Lingkar Network | Lingkar.news)
Pokoknya tetep hati hati dehh kalo ada undian berhadiah yang ujungnya minta OTP.. TIPU!!😭#TolakDenganAnggun#AwasModus
— rizots (@rizotss) December 28, 2022
Movement Menolak Penipuan