DPR Klarifikasi Isu Suap Amplop Cokelat dari Pertamina

DPR Klarifikasi Isu Suap Amplop Cokelat dari Pertamina

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade. (ANTARA/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news – Viral potongan video anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menerima amplop cokelat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina dan Subholding. Oleh warganet, amplop tersebut diyakini berisi uang.

Video tersebut disiarkan secara live oleh TV Parlemen pada Senin, 10 Maret 2025, berdurasi 15 detik, tepatnya pada waktu ke 1.54.30-1.54.45.

Video tersebut telah juga direpost oleh sejumlah tokoh. Salah satunya oleh Bossman Mardigu (Instagram: @mardiguwp) dan dikomentari hingga 2.141 per Minggu malam, 16 Maret 2025.

Bossman Mardigu memberikan caption, lagi rapat padahal … dengan emoticon tersenyum lebar. Mardigu sendiri merupakan seorang pengusaha asal Indonesia, dengan 2 juta pengikut di akun instagramnya.

Sontak postingannya menuai banyak reaksi warganet. Mayoritas berisi hujatan untuk wakil rakyat.

“Dollar kali ya, soalnya tipis,” komen influencer marcos_nasution.

“Serapi apapun kalian menutupi bangkai pasti akan kecium juga. Dasar para pemakan bangkai,” ujar akun spectrum_of_the_seas.

“Please Pak Presiden @prabowo Korupsi sudah Darurat mesti diberantas, segera sahkan UU perampasan aset atau hukuman mati bagi pelaku korupsi. Lihat video ini mencederai hati kami sebagai WNI,” tulis akun yuyudiana.

Video tersebut langsung viral dan menuai banyak sorotan. Tak menunggu lama, pihak-pihak dari Komisi VI pun memberikan klarifikasi mengenai asal usul amplop cokelat tersebut.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menegaskan amplop cokelat yang diterima merupakan uang surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang belum diterima anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron.

“Sebagai pimpinan Komisi VI, bapak, ibu sekalian, dan juga teman-teman sekalian, kami ingin mengklarifikasi bahwa kemarin itu viral media sosial seakan-akan ada narasi sesat ya, bahwa dalam rapat Komisi VI dengan Pertamina kemarin ada pembagian amplop,” jelasnya.

Ia meluruskan narasi sesat yang menyebutkan seolah-olah anggota DPR RI menerima amplop cokelat dari Pertamina.

“Saya ingin sampaikan bahwa amplop cokelat yang diterima anggota Komisi VI itu dengan bapak berbatik kuning itu adalah amplop yang merupakan uang SPPD, di mana bapak batik kuning itu menandatangani SPPD itu soal perjalanan dinasnya. Kebetulan belum diambil minggu lalu perjalanan dinasnya, baru ditandatangani dan diambil,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota Komisi VI Herman Khaeron dari Fraksi Partai Demokrat. Ia mengklarifikasi bahwa benar uang tersebut ia terima SPPD pada pekan lalu yang belum sempat diambil.

“Memang ada sekretariat, karena saya belum mengambil SPPD di minggu lalu, saya tidak sempat karena saya juga sebagai pimpinan badan akuntabilitas keuangan negara, yang saya juga harus bertugas di sana, maka ya saya tidak pernah ada pemikiran jelek, tidak pernah berpikiran apapun, saya menandatangani di sini, dan saya menerima SPPD saya di meja sini,” jelasnya saat RDP dengan Dirut PT Perusahan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi, pada Rabu, 12 Maret 2025.

Ia pun mengecam adanya narasi yang menggambarkan seolah-olah ketika rapat dengan Pertamina, ada suap untuk DPR RI, itu merupakan fitnah yang keji.

“Itulah kepolosan saya. Saya ya biasa-biasa saja, menganggap hal itu ya biasa, itu adalah hak yang harus diterima seluruh anggota. Yang tidak perlu ditutup-tutupi karena itu adalah yang menjadi hak seluruh anggota DPR RI,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya siap melawan narasi sesat yang menyebutkan bahwa uang amplop itu dari Pertamina untuk melemahkan kinerja Komisi VI.

“Oleh karena itu, saya siap melawan, karena tidak ada hal-hal seperti yang dituduhkan. Itu adalah fitnah!” pungkasnya. (Lingkar Network | Raka Wijaya – Lingkar.news)

Exit mobile version