Lingkar.news – Pemerintah melakukan sejumlah persiapan untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis yang akan diterapkan mulai Januari 2025 dengan kerja sama berbagai pihak.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, mengatakan program andalan Presiden Prabowo Subianto saat ini masih dalam tahap persiapan, uji coba, hingga sosialisasi karena anggaran untuk program tersebut baru tersedia pada tahun 2025.
“Jadi itu, sebabnya sangat teknis untuk Makan Bergizi Gratis,” kata Rahayu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu menyampaikan program yang masuk ke dalam visi dan misi Presiden Prabowo Subianto itu nantinya harus diadaptasi oleh kabinet pemerintahan yang baru terbentuk. Program itu pun membutuhkan 48 ribu dapur di seluruh wilayah di Indonesia.
Selain itu dia mengatakan program itu tidak akan langsung menyentuh kepada 82 juta penerima ketika dijalankan. Sehingga, menurutnya anggaran untuk program itu pun harus terus ditingkatkan di tahun-tahun selanjutnya.
Jumlah Sasaran
Secara bertahap program andalan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu akan menyasar hingga 82,9 juta penerima manfaat mulai dari siswa tingkat SD-SMA, ibu hamil atau ibu menyusui, serta balita.
Membentuk 85 Satuan Pelayanan
Pemerintah juga membentuk 85 satuan pelayanan makan bergizi di berbagai daerah. Setiap satuan memproduksi 3.000-4.000 porsi. Satuan layanan tersebut akan tersebar hingga bisa menjangkau wilayah pantai terluar, pulau terluar, termasuk di daerah Papua, mulai tahun depan.
“Iya betul, ada 85 satuan pelayanan menyebar di semua provinsi dan ini akan menjadi percontohan secara nasional,” kata Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.
Tahap pelaksanaan program akan disediakan sebanyak tiga juta porsi pada tiga bulan pertama dan selanjutnya porsi terus ditambah.
Tahap Uji Coba
Uji coba program makan bergizi gratis telah dimulai di sekolah-sekolah baik di perkotaan maupun daerah. Sekretaris Tim V Pelaksana Uji Coba Makan Bergizi Gratis Wantimpres Nevy Dwi Soesanto mengungkapkan pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) dilaksanakan di 316 sekolah yang tersebar di enam kota dan satu kabupaten. Dari enam kota yang menjadi tempat uji coba tersebut di antaranya ada Kota Surakarta, Salatiga, serta Kabupaten Kudus.
“Dari ratusan sekolah tingkat SD dan SMP maupun sederajat tersebut, untuk jumlah siswanya mencapai 134.959 siswa,” ujarnya saat menghadiri ceremony mitigasi dan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di aula MTs Negeri 1 Kudus, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kerja Sama Koperasi dan BUMDes
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT, Luthfiyah Nurlaela, mengatakan BUMDes dan koperasi mengambil peranan penting dalam memasok bahan-bahan pangan di setiap satuan pelayanan untuk menjalankan program makan bergizi.
Kemendes PDTT juga mempersiapkan BUMDes yang bergerak di bidang transportasi dapat mengambil peran sebagai pihak pengantar. Lalu BUMDes yang bergerak di bidang pengolahan sampah dapat mengambil peran mengolah sampah.
Mengumpulkan Data Penerima Manfaat
Pemerintah mengumpulkan data jumlah anak sekolah, ibu hamil/menyusui serta daftar alergi makanan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga mengatakan akan memperhatikan dan menyediakan menu makan siang bergizi gratis untuk anak-anak yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu.
“Terkait alergi segala macam ini memang saya temui di beberapa sekolah. Dan untuk anak-anak yang memiliki alergi, saya sendiri punya alergi. Jadi ini akan ada atensi khusus. Menunya di bedakan dan itu tidak masalah,” kata Gibran saat memantau uji coba makan bergizi gratis di SMA Negeri 70 Jakarta Selatan, Rabu, 9 Oktober 2024.
Metode Khusus di Daerah Terluar dan Terkecil
Program makan bergizi gratis akan diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu pemerintah juga menyusun metode khusus untuk pelaksanaan di daerah terluar dan terpencil. Salah satunya pada tahap uji coba telah dilakukan diseminasi informasi di daerah-daerah terpencil.
Anggaran Rp71 Triliun
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp71 triliun, atau 0,29 persen dari produk domestik bruto (PDB), untuk program makan bergizi gratis pada tahun 2025. Anggaran tersebut merupakan anggaran untuk tahun pertama.
“Prabowo telah menyampaikan bahwa beliau menyetujui bahwa pelaksanaan program makanan bergizi gratis MBG dilaksanakan secara bertahap dan untuk tahun pertama pemerintahan beliau tahun 2025 telah disepakati alokasi sekitar Rp71 triliun di dalam RAPBN 2025,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di Jakarta, Senin, 24 Juni 2024. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)