Jakarta, Lingkar.news – Sejumlah musisi ternama tanah air seperti Sam Bimbo, Wafiq Azizah hingga Fadly (Padi) diagendakan akan tampil mengisi kegiatan malam puncak Hari Santri Nasional 2024 yang dilangsungkan pada 21 Oktober di Ciputra Artpreneur.
“Peringatan hari santri bukan sekedar seremoni belaka, tetapi penegasan bahwa pesantren telah memasuki era baru yang lebih rekognitif dan diafirmasi penuh oleh pemerintah,” kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dari Kementerian Agama (Kemenag) Basnang Said melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (18/10).
Dikatakan Basnang, kegiatan puncak peringatan Hari Santri 2024 nantinya akan ditutup dengan Apel Hari Santri yang mengambil tempat di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat dan direncanakan bakal dihadiri oleh pembina upacara Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini, pesantren mulai banyak pengakuan dari berbagai pihak. Hal tersebut tidak terlepas dari peran Undang-Undang pesantren yang sudah disahkan sejak 2019 yang lalu. Sehingga, dengan adanya UU tersebut, pesantren telah membawa perubahan besar pada pendidikan di Indonesia, di mana pesantren mendapat pengakuan sebagai lembaga pendidikan yang sah dalam sistem pendidikan nasional.
“Ini menjadi kekayaan bagi negara, karena pesantren memiliki sumber daya manusia yang berkualitas,” jelasnya.
Menurut dia, sebelum adanya UU pesantren yang disahkan pada 2019 lalu, pesantren dianggap tidak setara dengan sekolah berijazah pemerintah. Setelah lahirnya Undang-Undang (UU) Nomor: 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, pendidikan pesantren memiliki status yang sama dengan pendidikan formal lainnya.
Sebagai implementasi dari UU Pesantren, pemerintah terus menaikkan anggaran untuk mengafirmasi pesantren. Setidaknya pemerintah telah berkomitmen memberikan dana Abadi Pesantren yang telah disiapkan sejumlah Rp56 triliun dari Rp139 triliun komitmen presiden, ditambah Dana Kemandirian Pesantren sebesar Rp250 miliar, serta berbagai bentuk bantuan lainnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad meminta kepada para pihak atau pemilik pesantren untuk bisa menyikapi era baru yang lebih positif.
“Peringatan ini wujud penghargaan pemerintah atas kontribusi pesantren dalam pendidikan bangsa selama ini. Tetapi juga menjadi tanggungjawab pesantren menciptakan generasi bangsa yang makin berkualitas, setelah afirmasi yang diberikan pemerintah,” katanya.
Menurut Abu Rokhmad, Hari Santri Nasional adalah peneguhan bersama agar negara senantiasa mengayomi seluruh entitas masyarakat, terutama yang berjasa besar dalam proses pencerdasan bangsa.
“Di negara yang heterogen seperti Indonesia, peran pesantren yang tenang dan inklusif sangat berkontribusi pada kemajuan bangsa. Santri dalam pengertian luas adalah Muslim yang memiliki basis pengetahuan memadai dan memiliki cara berfikir terbuka, dan menebarkan ajaran Islam dalam mewujudkan kedamaian di tengah-tengah kehidupan,” katanya. (rara-lingkar.news)