JAKARTA, Lingkar.news – Republik Indonesia (RI) harus melakukan lobi lebih intensif lagi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 setelah FIFA membatalkan undian (drawing) yang rencananya digelar di Bali, pada Jumat, 31 Maret 2023 mendatang.
Salah satu Exco PSSI Arya Sinulingga dalam jumpa pers di Jakarta, pada Minggu, 26 Maret 2023 mengungkapkan, walau belum ada surat resmi dari FIFA terkait pembatalan drawing, infonya sudah diperoleh dari panitia lokal (LOC).
Pembatalan tersebut, menurut Arya, bisa dimaklumi untuk merespons penolakan keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U20 2023 yang disampaikan Gubernur Bali, I Wayan Koster kepada Menpora sebelumnya.
“Padahal Gubernur Bali sudah meneken government guarantee, memuat kesepakatan RI yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 (dengan mematuhi statuta FIFA tentunya, red). Sekarang menolak. Jadi, wajar FIFA membatalkan drawing,” tuturnya.
Jamin Israel Ikut Piala Dunia U20, Presiden Jokowi: Jangan Campuradukkan Olahraga dan Politik
Sejumlah pihak mencemaskan, FIFA akan membatalkan keputusan yang cukup keras itu, walau Pemerintah RI dan PSSI tentu akan berusaha semaksimal mungkin memintanya, jika tidak, pencalonan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 pun terancam urung.
Perhelatan Piala Dunia U20 2023 yang akan digelar di 6 kota di Indonesia pada 20 Mei–11 Juni kian dekat. Sementara pro kontra terkait kehadiran kesebelasan Israel makin meluas.
Selain Gubernur Bali, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, DPP PDIP Jawa Barat, PKS, Gerakan Boycott, Divestment and Sanction alias BDS Indonesia ikut menolak rencana kehadiran tim Israel di Piala Dunia U20 2023.
Tim Israel tampil sebagai runner-up Euro U19 2023 setelah takluk dari Inggris di final, sehingga kedua tim serta Perancis, Italia, dan Slowakia tampil mewakili Eropa di Piala Dunia U20 2023.
Dinilai Dongkrak Wisata, Piala Dunia U20 Diharapkan Tetap Digelar di Indonesia
Tim lainnya (seluruhnya 24) selain tuan rumah Indonesia adalah Gambia, Nigeria, Senegal dan Tunisia (mewakili Afrika), Guatemala, Honduras dan Amerika Serikat (mewakili Concacaf), Brazil, Kolombia, Equador dan Uruguay (Amerika Selatan), Fiji dan Selandia Baru (Oseania), dan Uzbekistan, Jepang dan Korea Selatan (Asia).
Sebenarnya, tidak hanya di ajang Piala Dunia U20 mendatang atlet-atlet dari negara Yahudi itu bisa mengikuti event pertandingan di Indonesia, sebelumnya tanpa penolakan publik.
Pebulu tangkis Israel, Misha Zilberman pernah mengikuti Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Jakarta walau sebelumnya juga muncul polemik sampai akhirnya ia bisa tampil di Istora Senayan. Perjalanan Zilberman ke Indonesia sempat terhenti di Singapura karena ia tidak mendapatkan visa masuk dari pemerintah RI, namun panitia lalu turun tangan dan berhasil membantunya mendapat visa.
9 Hal yang bakal Dihadapi Indonesia Jika Batal Gelar Piala Dunia U20 2023
Atlet balap sepeda asal Israel berikutnya, Mikhail Yakovlev yang semula warga negara Rusia juga tampil di kejuaraan dunia UCI Track Nations Cup 2023 yang digelar di Velodrome Jakarta, Feb. 2023. Ia kemudian meraih perunggu di nomor Keirin Putra.
Yang lebih bernuansa politis, di luar event olahraga, bendera Bintang David Israel terpampang di arena pertemuan antarparlemen ke-144 (Interparliamentary Union – IPU and Related Meetings) yang digelar di Nusa Dua, Bali pada tanggal 20-24 Maret 2022.
Kehadiran dua wakil parlemen Israel (Knesset) baru diketahui publik, setelah foto mereka sedang memegang bendera negaranya didampingi petugas lokal yang mengenakan pakaian adat Bali diunggah di sejumlah medsos.
Dalam dialog di TV swasta, pada tanggal 24 Maret 2023 Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, meminta semua pihak (yang menolak tim Israel, red) untuk tidak mencampuradukkan olahraga dan politik dalam menanggapi polemik tersebut.
Indonesia selaku tuan rumah kejuaraan Piala Dunia U20 2023 harus tunduk pada statuta FIFA, apalagi gelar event tersebut akan dijadikan batu loncatan untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.
Sanksi terberat yang dikenakan FIFA jika Indonesia menolak tim Israel dalam Piala Dunia U20 2023 adalah pembekuan (banned) sehingga sepak bola Indonesia tidak bisa beraktivitas karena klub-klub pun tidak bisa bermain di kompetisi resmi.
Ia juga meminta semua pihak melihat persoalan tersebut dengan jernih dan menekankan, kehadiran timnas Israel di event Piala Dunia U20 2023 sama sekali tidak menafikan sikap dan komitmen RI mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk menggapai kemerdekaan.
Lebih lanjut, Ali Mochtar Ngabalin mengemukakan, tidak ada yang meragukan komitmen dukungan Indonesia bagi Palestina, bahkan Dubes Palestina di Jakarta Zuhair Al-Shun, menurut dia, juga memahami posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
“Kami tidak meragukan komitmen dukungan RI dan partisipasi Israel di turnamen Piala Dunia U20 2023 telah sesuai dengan aturan FIFA, tidak serta merta melunturkan dukungan Indonesia bagi perjuangan bangsa Palestina,” ujarnya dalam jumpa pers, pada Rabu, 15 Maret 2023.
Saat ditanya wartawan seusai pertemuan dengan Presiden Jokowi didampingi Menlu RI, Retno Marsudi, di Istana Merdeka, pada Sabtu, 25 Maret 2023, Dubes Palestina Al-Shun sekali lagi menegaskan, keikutsertaan setiap negara (dalam Piala Dunia U20) adalah bagian dari kompetisi yang sudah berlangsung.
“Tidak ada kaitannya dengan persoalan suka atau tidak suka, “ tandasnya.
Sebaliknya, Kabid Keagamaan dan Kepercayaan pada YME PDI-P Prof. Hamka Haq menilai, penolakan terhadap Timnas Israel di ajang Piala Dunia U20 2023 wajar sesuai prinsip yang dipegang teguh Presiden Soekarno, yang tidak mengakui negara Israel sebelum negara itu memerdekakan Palestina.
Presiden Soekarno menolak kehadiran atlet Israel di Asian Games IV yang digelar di Jakarta 1962 sehingga RI mendapat skorsing dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), dilarang mengikuti Olimpiade Musim Panas 1964.
Hamka juga bersikeras, RI harus menolak keikusertaan Israel dalam event apapun sebagai bentuk komitmen dukungan penuh bagi perjuangan rakyat Palestina, termasuk di event olahraga dan lainnya.
“Jika di event-event sebelumnya ada peserta dari Israel, itu kesalahan yang tidak boleh diulangi,” tandasnya seraya menampik anggapan, penolakan terhadap atlet Israel tersebut dipolitisasi untuk Pemilu 2024. (Lingkar Network | Koran Lingkar)