JAKARTA, Lingkar.news – Beberapa warga mengeluhkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ada di Jalan Raya Bekasi, tepatnya di Tipar Cakung, Jakarta Timur yang sudah lama rusak tak terurus.
“Iya ini udah lama banget setahu saya, soalnya saya dagang tiga bulan di sini sudah rusak begini JPO, enggak ada perbaikan apa-apa,” kata Adi (48) yang berdagang di pinggir JPO Tipar Cakung, Jakarta Timur, Jumat, 25 April 2025.
Berdasarkan pantauan, pagar pengaman di tangga naik JPO sebagian besar copot. Beberapa bagian atap pun sudah lepas. Jembatan juga tampak berkarat dan kotor. Beberapa bagian sudah keropos sehingga rawan lepas.
Padahal, kata Adi, setiap harinya selalu ada pekerja kantor dan warga yang melewati JPO meskipun terlihat sudah tak layak digunakan.
“Iya biasanya pagi terus sore itu ramai pekerja sekitar sini lewat JPO, ada juga warga beberapa lewat sini. Setahu saya enggak ada yang jatuh, cuman kan ngeri aja gitu,” ujar Adi.
Hal serupa dikatakan warga Cakung, Randy (43). Menurutnya, kondisi JPO seperti ini dapat membahayakan warga sekitar.
“Iya ini bisa bahaya, ngeri kan seperti sudah tak layak ini. Soalnya sudah tak berpagar pengaman, bawaannya jadi agak pusing kalau lewat situ terus liat ke bawah,” ujar Randy.
Tak hanya JPO, halte yang berada di sisi dan tengah Jalan Raya Bekasi, Cakung ini sepi tanpa aktivitas. Hanya satu sampai dua warga menunggu kedatangan Transjakarta.
Atap halte juga sudah mulai rusak, beberapa kaca pecah, dan banyak coretan vandalisme di dinding-dinding halte. Papan nama halte pun nyaris tidak terbaca.
Akses menuju halte cukup sulit, karena sudah tertutup semak-semak liar dan tumpukan sampah. Atap halte dan besi yang banyak hilang itu diduga dicuri oleh orang tak bertanggung jawab.
Sebelumnya, viral di media sosial terkait kondisi JPO Tipar Cakung yang membahayakan karena kondisinya sudah rusak dan tak terawat.
“JPO dan halte rusak tidak diurus. Sudah lama begini, padahal ini dibutuhin warga karena nyebrang pun lewat sangat bahaya dengan lalu lintas seperti ini,” tulis akun X @Mdy_Asmara1701.
Bahkan, JPO yang terlihat rusak parah ini membuat warga khawatir saat hendak menyeberang apalagi saat malam hari karena kondisinya yang gelap.
“Selain rusak bertahun-tahun, terbengkalai. Malah jadi bahaya juga pas malam hari, gelap ga ada lampu,” tulis akun X @Mdy_Asmara1701.
Merespons aduan warga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menutup akses JPO dan halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur yang sudah tak layak fungsi.
“Sebagai tindak lanjut awal, kami akan melakukan penutupan akses pada JPO yang sudah tidak layak untuk difungsikan,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 25 April 2025.
Adapun saat ini halte dan JPO di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur yang rusak dan terbengkalai terpasang garis pengaman (safety line).
Tangga pintu depan JPO itu terpasang garis kuning-hitam. Sedangkan garis kuning-hitam lainnya terpasang di sepanjang halte Transjakarta Jalan Raya Bekasi.
Pemasangan garis pengaman tersebut untuk membatasi area dan memberikan peringatan bahaya seperti risiko jatuh atau bahaya lainnya saat melewati JPO tersebut.
Pagar pengaman di tangga naik JPO tersebut sebagian besar sudah hilang, beberapa bagian atap pun sudah lepas. Kondisi JPO ini cukup membahayakan pengguna khususnya lanjut usia saat melewati JPO tersebut.
Jembatan juga tampak berkarat dan kotor, beberapa bagian sudah keropos sehingga rawan lepas. Struktur cat di JPO juga tampak mengelupas.
Tak hanya JPO, terlihat sepanjang halte yang berada di sisi dan tengah Jalan Raya Bekasi, Cakung ini sepi tanpa aktivitas. Atap halte juga sudah mulai rusak, beberapa kaca pecah, dan banyak coretan vandalisme di dinding-dinding halte.
Papan nama halte pun nyaris tidak terbaca, akses menuju halte cukup sulit, karena sudah tertutup semak-semak liar dan tumpukan sampah. Atap halte dan besi yang banyak hilang itu diduga dicuri oleh orang tak bertanggung jawab.
Terkait halte yang rusak, Heru menyebut, pihaknya akan melakukan rapat dengan instansi terkait, seperti PT Jakarta Tollroad Development, PT United Tractor, PT Transportasi Jakarta, BPAD Provinsi DKI Jakarta, dan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
“Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta akan melakukan rapat dengan instansi terkait dan pemilik aset pada Senin (28/4) untuk menentukan langkah strategis penyelesaian,” ujar Heru. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)