Tekan Inflasi, Pemkot Bogor Gelar Pasar Murah selama Ramadhan di 9 Titik

Tekan Inflasi, Pemkot Bogor Gelar Pasar Murah selama Ramadhan di 9 Titik

Gerakan Pasar Murah oleh Pemkot Bogor di Kelurahan Menteng. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bogor)

Bogor, Lingkar.news – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar pasar murah selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah / 2024 Masehi.

Syarifah Sofiah, Sekda Kota Bogor, Kamis (14/3), menyebut gelaran pasar murah ini diadakan bekerja sama dengan GS Fresh Mart dan Bulog, dengan tujuan menekan angka inflasi.

“Jadi selama bulan Ramadhan ini akan ada sembilan titik Gerakan Pasar Murah,” kata Syarifah.

Ia menjelaskan, Pasar Murah ini menjadi salah satu upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan inflasi.

Selain membantu masyarakat dengan harga yang lebih murah, pasar murah ini diharapkan juga bisa mengendalikan harga di pasar karena dari pasar murah ini dapat mengurangi permintaan di pasar.

“Ketika permintaan banyak, harga naik. Jadi kalau permintaan sedikit harganya bisa turun. Jadi semakin banyak pasar murah seperti ini semakin baik,” jelasnya.

Salah satu pasar murah yang digelar Pemkot Bogor ialah di Taman Tamara, Kelurahan Menteng pada Rabu (13/3/2024). Menurut Syarifah, kegiatan pasar murah seperti ini sangat ditunggu masyarakat.

Setiap gelaran pasar murah, barang-barang sembako yang dijual dengan harga lebih murah dibanding harga di pasaran ini selalu habis terjual.

“Jadi tanpa perlu mengeluarkan transpor, warga bisa mendapatkan barang dengan harga relatif murah dan kualitasnya bagus,” ujarnya.

Kepala Dinkukmdagin Kota Bogor Firdaus mengatakan, pasar murah ini bekerja sama dengan PT GS Fresh Mart sebagai upaya pengendalian inflasi dari TPID yang diketuai Sekda Kota Bogor.

Pihaknya akan menyelesaikan pasar murah ini di sembilan titik kelurahan sampai 3 April 2024. Barang-barang yang dijual di pasar murah antara lain beras, minyak, terigu, cabai, bawang, telur, ayam broiler, sirup, susu, wafer dan lainnya.

“Tentu harganya lebih murah Rp 2000 sampai Rp 3000 dari harga di pasaran dengan sasaran 300 warga di setiap pasar murah,” ucapnya.  (rara-lingkar.news)

Exit mobile version