Sidak Jajanan Takjil di Jakarta, BPOM Temukan Zat Berbahaya

Sidak Jajanan Takjil di Jakarta, BPOM Temukan Zat Berbahaya

Pemerintah Kota Adminsitrasi Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di DKI Jakarta melakukan pengawasan pangan makanan takjil di kawasan Taman Segitiga Jalan Johar Baru Utara 1, RT 09/03 Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru. ANTARA/HO-dokumentasi pribadi

Jakarta, Lingkar.news – Pemkot Jakarta Pusat bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) menemukan kandungan zat berbahaya saat inspeksi mendadak (sidak) pengawasan pangan di kawasan Taman Segitiga Kelurahan Johar Baru.

Kegiatan ini menindaklanjuti arahan Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma yang bertujuan agar makanan atau minuman berbuka puasa (takjil) yang dijual selama Ramadhan tidak mengandung zat-zat berbahaya.

“Kita lakukan pengambilan 10 sampel. Sayangnya kita masih menemukan satu makanan yang mengandung zat berbahaya,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Gintingsaat di Jakarta, Rabu (27/3)

Dijelaskan Ginting produk panganan yang diambil sampel di antaranya lontong, tahu, bakwan dan es sirup. Dari hasil laboratorium diketahui satu sampel mie di dalam tauge goreng mengandung formalin.

Terhadap pedagang, Ginting mengaku tidak memberikan sanksi dan hanya melakukan pembinaan agar tidak lagi menjual produk tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan menelusuri sumber pangan tersebut lantaran pedagang mengaku hanya membeli dari tempat lain.

“Nanti kami akan minta dari Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk membina pedagang agar tidak lagi menggunakan zat berbahaya,” kata Ginting.

Di sisi lain, Koordinator Kelompok Fungsi (Poksi) Informasi dan Komunikasi Evi Citraprianti menambahkan dari temuan ini diharapkan menjadi pembelajaran agar masyarakat meningkatkan literasi terhadap kandungan bahan pangan berbahaya.

Seperti mie yang kedapatan mengandung formalin itu cirinya memiliki tekstur mengkilat, berminyak, dan terlalu kenyal.

“Bila menjumpai mie seperti ini, sebaiknya tidak dikonsumsi. Lalu sirup yang warnanya mencolok juga wajib dicurigai mengandung pewarna bukan makanan,” jelas Evi. (rara-lingkar.news)

Exit mobile version