Meski Terdampak Luapan Kali Ciliwung, Sejumlah Warga Enggan Mengungsi

Meski Terdampak Luapan Kali Ciliwung, Sejumlah Warga Enggan Mengungsi

Petugas BPBD memantau ketinggian banjir di Jakarta, Senin, 3 Maret 2025. (Antara/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news Sebagian warga terdampak banjir luapan Kali Ciliwung di Jakarta Timur dan Selatan memilih bertahan di rumah masing-masing.

“Kebanyakan warga memilih bertahan di rumah masing-masing,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.

Yohan mengatakan meski warga memilih bertahan, namun petugas tetap menyediakan posko pengungsian di setiap kelurahan masing-masing untuk memastikan warga terlayani dengan baik

“Kami menyiapkan tenda dan menitipkan di kelurahan yang rawan banjir,” ucapnya.

Yohan menjelaskan bahwa saat ini ada 57 warga yang mengungsi akibat banjir luapan Kali Ciliwung, yaitu 30 jiwa warga yang berasal dari Kelurahan Kampung Melayu dan 21 dari Kelurahan Bidara Cina.

Kemudian warga dari Kelurahan Kampung Melayu, kata Yohan, mereka mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/0 2, sementara warga Kelurahan Bidara Cina mengungsi di Kantor sekretariat RW 011 Kelurahan Bidara Cina enam jiwa dan Aula Kelurahan Bidara Cina 21 jiwa.

“Kami juga telah mendistribusikan makanan siap saji 1.000 boks,” katanya.

Yohan mengatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan unsur dari Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga DKI dan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan banjir.

Ia menjelaskan bahwa selain penyedotan, petugas BPBD juga berupaya memastikan tali-tali air berfungsi maksimal untuk mempercepat aliran air.

“Kami upayakan genangan (banjir) untuk surut dalam waktu cepat,” katanya.

Yohan menambahkan bahwa BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir.

“Untuk itu, ketika dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata Yohan.

Sebelumnya, Yohan menyatakan banjir yang terjadi akibat luapan Kali Ciliwung meluas dan kini dampaknya ke 47 rukun tetangga (RT) di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim).

“Data pukul 04.00 WIB banjir melanda 28 RT dan hingga pukul 08.00 WIB terdapat 47 RT yang terdampak,” kata Yohan.

Ia menjelaskan bahwa hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu, 2 Maret 2025 menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi siaga tiga atau waspada pada pukul 20.20 WIB.

Kemudian, lanjut Yohan, di hari yang sama pada pukul 20.40 siaga dua, dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi siaga satu atau bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.

Selanjutnya di Pos Pantau Depok kata Yohan, berstatus siaga tiga, waspada pukul 21.40 WIB, siaga dua pukul 00.00 WIB dan siaga satu atau bahaya pukul 00.30 WIB.

“Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga tiga pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version