JAKARTA, Lingkar.news – Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu pagi ini masuk urutan 20 besar sebagai kota dengan udara terburuk di dunia lantaran berada di urutan 12.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.17 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 96 atau masuk dalam kategori sedang.
Kualitas udara kategori sedang apabila kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Sedangkan, kualitas udara kategori tidak sehat yakni udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kemudian, kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Bisa merasakan udara yang segar di tengah kota yang padat kendaraan merupakan sebuah kebutuhan. Nah, warga Jakarta bisa menghirup udara segar sambil jalan kaki dan menikmati suasana alam di Hutan Kota Srengseng di Jalan H. Kelik, RT/RW 08/08 Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
Hutan Kota Srengseng bisa menjadi pilihan bagi warga yang suka jalan kaki (jogging) di tengah suasana alam yang masih asri. Hutan kota sekaligus Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 15,3 hektare (ha) itu punya lingkungan indah ditambah udara segar lantaran ada lebih dari 10 ribu pohon dengan 60 spesies berbeda tumbuh di dalamnya.
Seperti suasana pada Sabtu, 31 Agustus 2024 pengelola Hutan Kota Srengseng menyediakan jalur jogging yang pas untuk menyusuri keasrian titik hijau di kota metropolitan itu.
Bagi warga yang bosan jogging di Glora Bung Karno (GBK) dan ingin mencicipi suasana yang baru, Hutan Kota Srengseng mesti menjadi daftar nomor satu.
Selain fisik yang bugar karena aktivitas jogging, pikiran juga bisa menjadi tenang dan damai karena hijaunya lingkungan sekitar.
Lebih dari itu, Hutan Kota Srengseng juga bisa dijadikan sarana edukasi tentang flora dan fauna bagi anak-anak.
Terdapat papan informasi pada setiap pohon dan tumbuhan sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengetahui jenis flora di Hutan Kota Srengseng.
Dengan demikian, selain jogging, warga juga bisa rekreasi dan belajar khususnya tentang flora di hutan itu.
Adapun tiket masuk Hutan Kota Srengseng hanya sebesar Rp2 ribu dengan parkir motor ditambah Rp2 ribu atau parkir mobil sebesar Rp4 ribu. Selain itu, pengunjung juga bisa ke sana menggunakan transportasi umum.
Hutan Kota Srengseng buka setiap hari mulai pukul 07.00-17.00 WIB. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)