JAKARTA, Lingkar.news – Tiga dari lima korban tewas kebakaran di Tambora, permukiman padat penduduk Jalan Kalianyar IV RT/RW 11/02 Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat adalah ibu dan dua anaknya.
Ketua RW 02 Kalianyar Suwardi mengatakan kakak beradik bernama Asgar (13) dan Yoka (12) meninggal dalam kondisi berpelukan.
“Iya saling berpelukan, abang adik itu, di dekat bak mandi,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Sementara itu, ibu mereka yang berinisial Aryanti (40) ditemukan meninggal di depan pintu kamar mandi.
“Kondisinya itu yang dua di dalam kamar mandi, si AS sama adiknya. Sedangkan ibunya si AR itu ada di luar, di depan pintu kamar mandi. Kamar mandi di lantai bawah atau lantai 1,” terangnya.
Kebakaran di Tambora, 5 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Hangus
Suwardi menjadi perwakilan warga yang masuk bersama pihak Indonesia Automatic Finger Identification System (INAFIS) ke lokasi rumah ibu dan dua anak yang tewas untuk memeriksa TKP.
“Iya karena saya diminta untuk melakukan pendampingan,” ucapnya.
Di lokasi, rumah dengan tiga korban meninggal tersebut masih dipasangi garis polisi. Tembok rumah sudah nampak runtuh oleh kebakaran serta bagian dalam rumah serta perabotan hangus terbakar.
Terdapat setidaknya dua tabung gas di dalam rumah tersebut yang juga nampak gosong akibat kobaran api.
Adapun lima orang yang tewas dalam peristiwa kebakaran itu masing-masing Raihan (7), Sriyani (66), Aryanti (40), Asgar (13), dan Yoka (12).
Akan tetapi menurut Lurah Kalianyar, Dwi Cahyono, mayat seorang wanita lanjut usia (lansia) yakni Sriyani (66) masih dicari di puing-puing rumahnya yang terbakar.
“Ada lima yang sudah diidentifikasi, empat berada di Rumah Sakit Polri (Keramat Jati), yang satu masih kita cari, mungkin karena bangunan semi-permanen, tiga lantai, begitu dia roboh korban tertimpa,” kata Dwi Cahyono.
Cahyono menjelaskan dari beberapa mayat yang dibawa ke RS Polri Keramat Jati, hanya empat mayat yang bisa diidentifikasi, sementara satu korban lainnya masih belum diidentifikasi.
“Pagi-pagi yang kita bawa itu ternyata ada yang nempel. Itu diidentifikasi DNA-nya, itu yang empat orang, yang satu masih tertinggal, kita masih cari,” ucap Cahyono.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebut mengenai identifikasi korban, diserahkan kepada pihak Kepolisian sepenuhnya.
“Nanti dari aparat Kepolisian saja, kan masih dicari,” ungkap Uus.
Peristiwa kebakaran di Tambora itu diketahui terjadi sekira pukul 01.22 WIB, Selasa, 15 Oktober 2024.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyebut bahwa kebakaran diduga terjadi akibat kebocoran tabung gas.
“Diduga karena kebocoran gas,” kata Syarif saat dikonfirmasi. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)