JAKARTA, Lingkar.news – Pembongkaran eks gedung Johar Baru Teater (Jotet) mengakibatkan 14 pedagang mau tak mau harus direlokasi. Pedagang diberi opsi untuk pindah ke ke lokasi binaan (lokbin) di Pulo Gundul, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Namun sejumlah pedagang mengaku tempat relokasi yang ditawarkan itu sepi pengunjung sehingga ia pun enggan pindah. Seperti halnya disampaikan pedagang pempek, Febri (35), bahwa lokasi binaan di Pulo Gundul itu merupakan lokasi yang sepi pengunjung. Selain itu, lokasi yang ditawarkan berada di lantai dua.
“Pasarnya (Lokbin Pulo Gundul) sepi di situ. Namanya di atas pasar, siapa yang mau beli dagangan kayak begini,” kata Febri.
Sementara itu Lurah Johar Baru, Siswanto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa relokasi pedagang sudah lama disosialisasikan sejak Juni 2024.
“Ya memang para pedagang yang terdampak, mereka itu sudah ditawarkan di lokasi binaan Tanah Tinggi milik Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM),” kata Siswanto di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.
Lalu, komunikasi intensif dengan pedagang juga sudah dilakukan sejak pemasangan plang hak aset.
“Ini kan sebelumnya tidak terpasang plang aset. Sekitar Oktober 2022 kita lakukan pemasangan aset itu. Lalu kita komunikasikan dengan pedagang dan bersurat,” ujarnya.
Pihaknya juga terus mengingatkan ke pedagang untuk bersiap melakukan pemindahan atau mencari lokasi alternatif mengingat lahan tersebut milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Dari penawaran kita, ada 11 yang ambil kunci di sana. Walaupun setelah mereka ambil, itu lokasi (dinilai pedagang) kurang ekonomis, kurang bernilai sebagai tempat mereka jualan selanjutnya,” bebernya.
Beberapa pedagang pun sudah menemukan tempat baru untuk melanjutkan usaha mereka. Ada yang pindah ke Pasar Johar Baru, ada juga yang mencari lapak tidak jauh dari eks gedung Johar Baru Teater.
“Ada uang sewa (di Lokbin Gundul) sebenarnya Rp300.000 per bulan. Tapi (khusus) untuk pedagang dari Jotet itu ada kebijakan dua tahun itu bebas, bebas dari iuran sewa,” terangnya.
Misalnya, salah satu pedagang yang mengumpulkan dan menjual kusen akhirnya membeli sebuah lapak di dekat Jalan Pangkalan Asem yang tak terlalu jauh dari Kelurahan Johar Baru.
Siswanto menyebutkan, rata-rata pedagang yang ada di lokasi pembongkaran memang telah puluhan tahun berjualan di sana. Tukang kusen itu pun sudah 14 tahun buka lapak di eks gedung Johar Baru Teater (Jotet).
Selain pedagang makanan dan minuman, ada juga yang jualan ikan hias, burung, bahkan pakan burung atau ayam. Ada juga yang buka servis atau bengkel sepeda, jasa perbaikan jins dan baju hingga pengumpul kusen bekas.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) mengubah eks gedung Johar Baru Teater di Jalan Kramat Jaya Baru IV, RT 15/10, Johar Baru, menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Sekarang sedang kita bongkar, setelah selesai akan dipakai sebagai RTH dan menjadi pusat interaksi warga,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin, 12 Agustus 2024.
Dhany menyebutkan status bangunan seluas 982 meter persegi (m2) ini merupakan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Kami sudah melakukan pendekatan dan melakukan persuasi terhadap penghuni untuk mengosongkan bangunan,” kata Dhany. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)