YOGYAKARTA, Lingkar.news – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan tidak mendukung ide mengirimkan siswa bermasalah dikirim ke barak militer.
Ide Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi itu telah diberlakukan sejak 2 Mei 2025 sebagai bagian dari pendidikan karakter untuk siswa yang dianggap bermasalah.
“Ya, itu saya tidak tahu, karena saya juga tidak mengerti kenapa idenya,” kata Cak Imin di Yogyakarta, Jumat, 9 Mei 2025
Menurut Cak Imin, untuk mendidik dan mendisiplinkan anak tidak perlu sampai melibatkan militer.
“Enggak perlu sampai segitu,” sambungnya.
Gubernur Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah di Barak Militer
Sebelumnya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menggulirkan gagasan menyekolahkan siswa bermasalah provinsi itu dengan didikan di barak militer, yang diterapkan mulai 2 Mei 2025.
Pelajar bermasalah yang dikirim ke markas TNI antara lain pelajar yang diduga terlibat tawuran, merokok, hingga menyalahgunakan narkoba. Mereka dikirimkan atas izin orang tua dan akan menjalani pendidikan paling cepat dua pekan hingga enam bulan.
Saat meninjau pelaksanaan program tersebut di Purwakarta, Sabtu, 3 Mei 2025, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyebut pembinaan karakter terhadap pelajar di Markas TNI Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad Kabupaten Purwakarta berdampak positif pada peningkatan kedisiplinan pelajar.
“Program ini (pembinaan karakter pelajar di markas TNI) memberikan dampak positif pada peningkatan kedisiplinan pelajar,” ucap Dedi Mulyadi.
Dia menyebut program kedisiplinan ini telah diikuti oleh pelajar dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Ke depan, kata dia, program akan diperluas hingga ke jenjang SMA, termasuk kalangan remaja yang telah teridentifikasi melakukan pelanggaran kedisiplinan.
Jurnalis: Anita Permata Dewi/Antara
Editor: Ulfa Puspa