SLEMAN, Lingkar.news – Dalam rangka membangun sinergitas dan mempererat tali silaturahmi, alumni Pondok Modern Darussalam Gontor angkatan 2004 menggelar reuni nasional bertajuk Temu Kangen Gen-Bi Nang Jogja.
Acara yang berlangsung di Youth Center Desa Tlogodadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogjakarta pada 17-18 Desember 2022 dihadari para Ustadz Senior PM Darussalam Gontor serta ratusan Alumni dari seluruh Indonesia dan juga salah satu alumni dari luar negeri.
“Alhamdulillah acaranya berjalan lancar dan banyak yang hadir bersama keluarga,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Reuni Nasional Alumni PM Darussalam Muflikhun, Sabtu (17/12).
Ia mengungkapkan, setidaknya lebih dari 250 alumni hadir bersama keluarganya dalam reuni tersebut, selain para alumni reuni ini begitu spesial karena kedatangan para Ustadz senior dan juga Ustadz pembimbing dari PM Darussalam Gontor serta alumni dari Negeri Jiran Malaysia.
“Diantara ustadz yang hadir adalah Ustadz Kholilul Rohman dan beberapa Musrif, Ustadz Suharto selaku perwilan dari PM Darussalam Gontor,” ungkapnya.
Dalam tausiah tersebut Ustadz Suharto selaku perwakilan dari PM Darussalam Gontor mengatakan, Gontor merupakan perpaduan antara keunggulan nilai – nilai yang dimiliki oleh pesantren – pesantren lama yang sudah terbukti berjasa dalam pengembangan islam dalam memerdekakan bangsa dan negara dan lain sebagainya, akan tetapi tidak berhenti sampai disitu di dalam Gontor juga terdapat unsur modernitas.
“Gontor ini unggul karena memadukan antara keunggulan nilai- nilai pesantren salaf dan keunggulan sistem madrasah. Selain itu, Gontor juga merupakan perpaduan empat sintesa yakni Al-Azhar, Syanggit, Aligarh dan Santiniketan,” tutur Ustadz Suharto.
Ustadz Suharto juga menyampaikan bahwa saat ini usia pondok modern gontor akan memasuki usia 1 abad dalam empat tahun mendatang atau lebih tepatnya saat ini memasuki usia 96 tahun. Baginya usia tersebut masih tergolong muda muda untuk sebuah lembaga pendidikan.
“Gontor didirikan bukan untuk puluhan tahun, akan tetapi untuk keabadian illa yaumil qiyamah dari generasi ke generasi,” terangnya.
Ia berpesan kepada para alumni bahwa apa yang dicapai Gontor saat ini merupakan sebuah langkah awal dalam menempuh sebuah perjalanan jauh yang diibartakan menempuh memiliki jarak berpuluh ribu kilometer jauhnya, maka dari itu harus diawali dengan ayunan langkah kaki pertama.
“Dalam setiap pidatonya Bapak pimpinan Pondok selalu menyampaikan bahwa apa yang kita capai saat ini merupakan sebuah langkah awal, akan tetapi perjalanan jauh harus diawali dengan ayunan langkah kaki pertama dan ibarat kita mau ke Mekkah kita baru sampai Jakarta. Sehingga di butuhkan orang – orang dan alumni – alumni yang mempunyai jiwa besar yang siap berjuang, berkorban dan sebagainya,” tandas Ustadz Suharto.
Pada kesempatan yang sama Ketua Alumni PM Darussalam Gontor angkatan 2004 Abdul Majid mengungkapkan bahwa reuni nasional ini melebihi ekspektasi dari panitia dan juga para Alumni yang hadir. Untuk itu dirinya memberikan apresiasi dan juga mengucapkan terimakasih kepada panitia dan juga para alumni atas support nya atas terselengaranya reuni nasional ini.
“Pastinya ada dinamika yang terjadi, alhamdulillah tidak berpengaruh terhadap komitmen pelaksanaan reuni nasional ini mulai dari suport dana dan juga tenaga serta pikiran dari teman – teman Alumni 2004,” ujar Ketua Alumni PM Darussalam Gontor angkatan 2004
Menurutnya reuni ini merupakan barometer pada event – event kedepan yang akan dihelat tahun depan yakni 2024 dalam acara Silaturahmi Nasional (SilatNas) Alumni PM Darussalam Gontor angkatan 2004 yang sudah berusia 20 tahun.
“Reuni Nasional ini merupakan pemanasan SilatNas yang akan dilaksanakan tahun depan di PM Darussalam Gontor 1 di Ponorogo, semoga lebih meriah dan dapat dihadiri oleh seluruh teman – teman angkatan 2004,” pungkasnya. (MUSLICHUL BASID/KORAN LINGKAR)