BANTUL, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten Bantul di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan layanan konsultasi mengenai masalah keluarga di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Warga bisa mengakses pelayanan konsultasi masalah keluarga di Gedung Puspaga Projotamansari, yang berada di bawah koordinasi Unit Pelaksana Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bantul.
“Kita ini tidak bisa menutup-nutupi kenyataan bahwa masih ada beberapa keluarga kita yang mengalami masalah. Keluarga-keluarga yang menghadapi masalah ini butuh institusi, butuh lembaga untuk menerima curhat mereka,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai peluncuran Puspaga di Bantul, pada Jumat, 27 Januari 2023.
Bupati mengatakan bahwa, jika mendapati keluhan keluarga yang berkenaan dengan masalah ekonomi seperti kesulitan membayar biaya sekolah atau biaya pelayanan kesehatan, maka Puspaga bisa membantu mengupayakan bantuan dari pemerintah.
“Selama ini kan mereka cari lembaga itu kan susah. Siapa yang paling bertanggung jawab, ya pemerintah. Maka hari ini meluncurkan Puspaga, Pusat Pembelajaran Keluarga untuk menerima curhatan, keluhan, dan memberikan solusi,” ia menambahkan.
Puspaga, ia melanjutkan, juga akan membantu mengatasi aspek permasalahan keluarga lain yang disampaikan dalam pelayanan konsultasi keluarga.
“Kemudian masalah-masalah psikologis anak dan anggota keluarga lainnya, dan masalah-masalah lain di keluarga, karena ada keluarga yang bisa mengatasi sendiri, ada juga yang tidak bisa mengatasi. Sehingga butuh bantuan, pendamping untuk menerima curhatan,” ucapnya.
Bupati mengatakan bahwa, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) telah menugaskan dua tenaga ahli untuk melayani berbagai keluhan keluarga.
“Kita menugaskan ahli-ahli psikologi klinis di sini. Kita tidak main main, tidak sembarang orang bisa memberikan advice (nasihat) atau rekomendasi. Maka kita ada dua orang, dan ke depan kita masih memerlukan ahli psikologi klinis, tidak hanya di sini, tapi puskesmas juga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Bantul Ninik Istitarini mengatakan bahwa, kehadiran Puspaga Projotamansari diharapkan dapat membantu mengatasi masalah keluarga.
“Semoga permasalahan keluarga di Kabupaten Bantul bisa terlayani. Sehingga pernikahan anak, perceraian, dan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat berkurang, atau bahkan zero (nol),” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)