Pemkot Yogyakarta Buka Konsultasi Pendidikan Minimalkan Putus Sekolah

Pemkot Yogyakarta Buka Konsultasi Pendidikan Minimalkan Putus Sekolah

ILUSTRASI: Siswa SMA mengikuti kegiatan belajar mengajar. (Antara/Lingkar.news)

YOGYAKARTA, Lingkar.news Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan Layanan Konsultasi Pendidikan untuk meminimalkan angka putus sekolah akibat permasalahan pendanaan dan alasan budaya.

Konsultasi pendidikan itu berupa layanan konsultasi pendanaan pendidikan dan layanan konsultasi kesulitan belajar.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan di Yogyakarta, Rabu, mengapresiasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) yang inovatif mendukung program percepatan pembangunan di kota tersebut.

“Salah satu yang dilaksanakan Disdikpora mengajak semua sekolah melakukan pembersihan lingkungan sekolah masing-masing, dan hari ini peluncuran layanan konsultasi pendanaan pendidikan dan layanan konsultasi kesulitan belajar,” kata Wawan dalam Gelar Pelajar dan Pemuda dalam Lapangan Mancasan, Kelurahan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Rabu, 16 April 2025.

Wawan mengatakan layanan konsultasi pendanaan pendidikan dan layanan konsultasi kesulitan belajar merupakan langkah kongkret Pemkot Yogyakarta melalui Disdikpora.

Setiap Rabu, dari 05.30 WIB sampai 09.00 WIB, wali kota dan wakil wali kota membuka layanan open house di Balai Kota Yogyakarta dan menerima keluhan masyarakat dalam segala persoalan.

“Tadi pagi, ada keluhan soal pendidikan, yakni salah satu siswa mengeluh tidak bisa mengikuti ujian. Hari ini juga langsung ditindaklanjuti Disdikpora, sehingga siswa tersebut bisa mengikuti ujian,” terangnya.

Lebih lanjut, Wawan mengatakan warga Kota Yogyakarta wajib dan berhak mengikuti pendidikan dasar. Jadi, apabila tidak bisa mengikuti pendidikan segera menghubungi Disdikpora.

“Kami, Pemkot Yogyakarta memprioritaskan pendidikan. Kami tegaskan kembali warga Kota Yogyakarta wajib dan berhak mengikuti pendidikan dasar,” ungkapnya.

Wawan berharap peran serta masyarakat agar Yogyakarta lebih baik. Pertama, pembersihan sampah. Saat ini, semua depo bersih dan masyarakat harus menggalakkan Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) sampah. Kedua, pendidikan teratasi, dan bagaimana UMKM setiap kelurahan dan kecamatan bisa berkembang.

“Sekali lagi, peran dan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program pemerintah sangat penting,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Santoso Asrori mengatakan peluncuran desk layanan konsultasi pendanaan pendidikan dan layanan konsultasi kesulitan belajar sebagai bentuk dari quick win Disdikpora Kota Yogyakarta.

Layanan konsultasi kesulitan belajar merupakan pengembangan layanan publik yang dilaksanakan unit pelaksana teknis (UPT) Unit Layanan Disabilitas.

UPT ini memberikan layanan kepada anak kebutuhan khusus atau penyandang permasalahan, seperti kesulitan mengikuti pelajaran, malas belajar, kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, tidak memperhatikan penjelasan guru ketika mengikuti pembelajaran, hingga banyak gerak ketika pelaksanaan pembelajaran.

Anak kebutuhan khusus itu bukan berarti disabilitas. Anak tidak sekolah karena permasalahan kesulitan belajar.

“Ada dua psikolog yang akan menangani anak kebutuhan khusus ini. Pelayanan dilaksanakan di UPT Unit Layanan Disabilitas yang berada di Kompleks SD Negeri Pujokusuman,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Budi, Disdikpora Kota Yogyakarta memberikan layanan konsultasi permasalahan pendanaan pendidikan. Berbagai skema jaminan pendidikan yang disiapkan Disdikpora, yakni jaminan pendidikan daerah (JPD) hingga beasiswa pendidikan bagi anak yang berprestasi.

“Disdikpora menyediakan desk konsultasi pendanaan pendidikan secara langsung,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version