Antisipasi Angin Kencang, Warga Sleman Diimbau Cek Konstruksi Bangunan

Antisipasi Angin Kencang, Warga Sleman Diimbau Cek Konstruksi Bangunan

RATA DENGAN TANAH: Salah satu bangunan limasan tempat usaha di Sleman yang ambruk terdampak angin kencang pada Senin, 14 Oktober 2024. (Antara/Lingkar.news)

SLEMAN, Lingkar.news Awal musim pancaroba berpotensi cukup tinggi terjadi angin kencang dan puting beliung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan langkah antisipasi.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengatakan bahwa masyarakat perlu memeriksa kondisi dan kekuatan konstruksi bangunan memasuki musim pancaroba saat ini.

“Kami imbau untuk memeriksa kembali kekuatan konstruksi bangunan, baik itu bangunan rumah tinggal, gedung, maupun konstruksi rangka papan reklame luar ruang untuk mengantisipasi jika terjadi angin kencang,” kata Makwan, pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Makwan menegaskan bahwa masyarakat harus memeriksa kekuatan konstruksi termasuk atap bangunan.

“Untuk bangunan rumah tinggal bisa diperiksa lagi kekuatan konstruksi atapnya, untuk yang atap genteng bisa dicek apakah ada paku-paku yang terlepas atau tidak, sedangkan untuk atap konstruksi baja ringan juga perlu diperiksa lagi kekuatan pengikat atap,” terangnya.

Ia mengatakan saat ini di Sleman juga banyak terdapat tempat usaha, khususnya usaha jasa kuliner yang menggunakan bangunan berbentuk joglo dan limasan, bangunan seperti ini juga cukup rawan.

“Mengingat bangunan joglo, limasan, dan bangunan tanpa dinding sering mengalami ambruk terdampak angin kencang, maka kami imbau untuk diberi penguatan pada konstruksinya karena potensi cuaca ekstrie di masa pancaroba cukup tinggi,” ujarnya.

Makwan mengatakan saat kejadian angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Sleman pada Senin, 14 Oktober 2024 terdapat beberapa bangunan joglo dan limasan di tempat usaha kuliner yang roboh.

“Ada kira-kira tiga atau empat joglo dan limasan yang ambruk yakni di Kalurahan (setingkat desa) Purwomartani, Kalasan, dan di Ngaglik,” ungkapnya.

Begitu juga dengan kekuatan konstruksi papan reklame luar ruang, kata Makwan, harus diperiksa kembali kekuatan dan fondasinya.

“Dalam peristiwa kemarin itu juga terdapat beberapa seng dan besi pada papan reklame yang berterbangan diterjang angin kencang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version