UNIDA Gontor Bantu Tingkatkan Produktivitas UMKM Brangkal Ketela di Ponorogo

BERSINERGI: Tim Dosen UNIDA Gontor usai memberikan pelatihan pemasaran digital kepada pelaku UMKM di Ponorogo dalam program PkM. (Dok. UNIDA Gontor/Lingkar.news)

BERSINERGI: Tim Dosen UNIDA Gontor usai memberikan pelatihan pemasaran digital kepada pelaku UMKM di Ponorogo dalam program PkM. (Dok. UNIDA Gontor/Lingkar.news)

PONOROGO, Lingkar.news Tim dosen Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dari pogram studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Manajemen mengamalkan Tridharma perguruan tinggi dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Kegiatan PkM itu dilakukan oleh Mohammad Zen Nasrudin Fajri, M.Ec. dan Ahmad Suminto, M.E. selama enam bulan dari September 2023 hingga Maret 2024. Tema PkM yang diusung adalah Peningkatan Produktivitas UMKM Brangkal ketela Berkah Alami Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

Tim dosen prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Manajemen bermitra dengan Umi Hasanah, pemilik usaha brangkal ketela.

“Kegiatan pengabdian masayarakat ini merupakan program tahunan yang dikelola dan didukung penuh oleh LPPM UNIDA Gontor melalui hibah kompetitif dosen-dosen di lingkungan UNIDA Gontor. PkM ini dilaksanakan untuk mendukung UNIDA Gontor untuk menjadi universitas yang berarti bagi semua”, ujar Mohammad Zen Nasrudin Fajri, M.Ec sebagai Kepala tim PkM.

BERI BANTUAN: Tim PkM UNIDA Gontor pogram studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Manajemen memberikan bantuan alat produksi kepada pelaku UMKM brangkal ketela di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. (Dok. UNIDA Gontor/Lingkar.news)

Zen mengatakan, berdasarkan hasil temuan lapangan terdapat beberapa kendala yang dihadapi Umi Hasanah selaku pengusaha brangkal ketela dalam hal produktivitas dan faktor-faktor produksi lainnya.

Pihaknya bersama tim kemudian memberikan beberapa solusi berupa penambahan alat produksi, diversifikasi produk bahan baku lain, peningkatan tenaga kerja dan pendampingan tata kelola usaha.

Kegiatan PkM dimulai dengan tahap sosialisasi tentang program ini terkait tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sekaligus jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.

Tim PkM UNIDA Gontor juga memberikan penyuluhan tata kelola usaha berupa pemasaran online. Mitra diberikan pemahaman tentang pentingnya pemasaranan online untuk meningkatkan penjualan sehingga dapat memberikan semangat untuk meningkatkan produksi.

Pelaku UMKM juga diberi pelatihan singkat mmenggunakan sejumlah media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan Instagram. Pelatihan ini dipandu oleh Nusa Dewa Harsoyo, M.E. dosen UNIDA Gontor sekaligus pemilik jasa travel Bromo.

Selanjutnya, pada tahap ketiga Tim PkM menyerahkan tambahan alat-alat produksi untuk meningkatkan produktivitas UMKM brangkal ketela. Alat-alat yang diberikan berupa kompor tungku besar dan dandang ukuran besar.

PRODUKSI: Tampak produk brangkal ketela sedang dalam proses pengeringan. (Dok. UNIDA Gontor/Lingkar.news)

Umi Hasanah selaku mitra dalam kegiatan PkM mengatakan merasa terbantu, dengan adanya tambahan alat-alat tersebut proses produksi menjadi lebih cepat sehingga dapat lebih banyak menghasilkan produk.

“Alhamdulillah setelah ada tambahan kompor dan dandang yang lebih besar, kami bisa menghasilkan 25 kg brangkal dalam dua hari yang sebelumnya memerlukan waktu tiga hari,” ujarnya.

Tak hanya itu Tim PkM UNIDA Gontor menyampaikan tentang pentingnya peningkatan tenaga kerja dan diversifikasi produk untuk mengatasi kendala produktivitas.

“Beberapa poin adalah perlu ada penambahan jumlah pekerja, penetapan disiplin kerja mereka, dan peningkatan skil mereka untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Mohammad Zen nasrudi Fajri, M.Ec.

Selebihnya, Tim PkM UNIDA Gontor menyosialisasikan beberapa alternatif bahan baku berupa ubi talas dan ubi jalar untuk mengatasi kelangkaan bahan baku ketela.

Kegiatan ini diharapkan dapat membawa manfaat berupa peningkatan produksi bagi UMKM brangkal ketela “Berkah Alami” di desa Prayungan, Sawoo, Ponorogo. Program ini juga diharapkan bisa berkelanjutan dan menjadi batu loncatan untuk peningkatan UMKM dengan cakupan yang lebih luas dengan menargetkan beberapa UMKM dalam satu desa atau bahkan kecamatan. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version