Tak Mau Tragedi Kanjuruhan Terulang, Manajer Persebaya Minta PT LIB Evaluasi Lagu Rasis Suporter

PENGAMANAN: Sejumlah anggota brimob menjaga pintu masuk suporter di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu, 30 Juli 2023 malam. (Istimewa/Lingkar.news)

PENGAMANAN: Sejumlah anggota brimob menjaga pintu masuk suporter di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu, 30 Juli 2023 malam. (Istimewa/Lingkar.news)

SURABAYA, Lingkar.news – Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri, menginginkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengevaluasi peraturan yang diterapkan untuk memberhentikan pertandingan sementara saat terdengar lagu-lagu rasis di dalam stadion karena itu sudah ada dalam regulasi.

“Saat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) kemarin, pada menit ke berapa itu saya sudah meminta pertandingan sementara untuk dihentikan, itu ancaman, karena ini belajar dari kejadian Kanjuruhan, kalau di kejadian Kanjuruhan waktu kami menjadi saksi di pengadilan, satu pertanyaan saya kenapa waktu ada chant-chant rasis masih dilanjutkan,” ujar Yahya dalam keterangannya di Surabaya, pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Menurut Yahya, seharusnya jika terdengar lagu-lagu rasis yang berkumandang di stadion secara regulasi itu bisa dihentikan sementara dan dirinya saat di Stadion GBK sudah menanyakan tersebut tetapi masih diteruskan.

“Saya sempat menanyakan, LIB ini hanya mau menyelenggarakan pertandingan sampai selesai atau mau faktor keamanannya juga didukung,” sambungnya.

Yahya mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktur Operasional PT LIB terkait masalah petugasnya di lapangan yang tidak mengiyakan protes yang dirinya lakukan.

“Saya sampaikan, kemarin petugas di lapangan ketika saya berbicara seperti itu, dia tidak mengiyakan dan itu beresiko,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan LIB untuk mengevaluasi hal-hal seperti itu karena memang sudah ada regulasinya dan lagu-lagu tersebut ada ancaman pembunuhan.

“Di negara kita, ancaman itu ada pidananya,” ucapnya.

Selain itu, dirinya juga meminta pihak kepolisian atau yang berwenang untuk mengecek lagi kamera pengawas di Stadion GBK, suporter mana yang menjadi provokator saat pertandingan Persija Jakarta melawan Persebaya.

“Yang datang bukan hanya dari Surabaya sama Jakarta saja, ada yang lain. Saya minta pihak Polda Metro Jaya untuk memeriksa CCTV di Stadion GBK, tolong CCTV itu dibuka, siapa provokator-provokator yang ingin membuat sepak bola Indonesia rusak itu ditangkap,” tuturnya.

Sebelumnya, klub yang berjuluk Bajol Ijo tersebut mengalami kekalahan saat melawat ke kandang Persija dengan skor 0-1, pada pertandingan Liga 1 yang dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada Minggu, 30 Juli 2023 malam.

Kemenangan kedua di musim ini bagi Persija membawa mereka naik ke posisi kelima di klasemen sementara dengan koleksi delapan poin. Sedangkan Persebaya tertahan di posisi ke-15 dengan koleksi lima poin. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version