PACITAN, Lingkar.news – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mengucurkan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) Rp 4,5 miliar untuk membangun jembatan bailey di atas jembatan Desa Kembang, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang ambruk diterjang banjir bandang pada akhir Oktober lalu.
“(Rencananya, Red) Pembangunan akan segera dimulai November ini dan rampung sebelum akhir Desember 2022,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Marijatoel Kittidjah di Pacitan pada Sabtu, 5 November 2022.
Bersama tim perencanaan, ia sebelumnya telah melakukan survei lokasi beberapa jembatan yang rusak terdampak banjir di Pacitan.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah Jembatan Kembang, akses penghubung Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo, Kecamatan Lorok, Pacitan.
Badan jembatan terbuat dari cor beton yang ada sebelumnya putus dan hanyut terseret derasnya arus air sungai yang meluap, saat banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Pacitan, akhir Oktober lalu.
Selain faktor debit air yang meningkat tajam, aneka sampah kayu dan akar rumpun tanaman bambu yang tersangkut pada pilar tengah jembatan menyebabkan tekanan pada penyangga jembatan melebihi ambang batas.
Air yang tertahan meluap dan dalam jangka waktu cukup lama membuat pilar kuat menahan derasnya arus banjir sehingga terputus.
“Ini sesuai instruksi dan arahan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa agar membantu untuk pembangunan ulang jembatan secepatnya, agar bisa dilalui masyarakat kembali,” ujar Kittidjah.
Jembatan bailey yang akan dibangun direncanakan memiliki bentang panjang melebihi bentang sungai, yakni sekitar 39 meter dan lebar badan utama jembatan sekitar 4,5 meter.
Ia menjelaskan jembatan bailey yang segera dibangun itu didesain tanpa pilar tengah, untuk mencegah risiko sangkutan aneka sampah yang bisa menyebabkan kerusakan lagi pada badan jembatan apabila turun hujan deras yang memicu banjir.
Menanggapi rencana bantuan jembatan bailey tersebut, Kepala Desa Kembang Sahudi mengatakan jembatan ini penghubung untuk akses perekonomian antara Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo. Sebelumnya jembatan ini hanya jembatan gantung dan kecil.
“Setelah kejadian bencana kemarin, warga harus memutar sejauh tiga kilometer untuk menuju Desa Sirnoboyo. Kami sangat berterima kasih dengan pihak Pemkab Pacitan yang telah mengusulkan renovasi jembatan ini dan diganti dengan jembatan bailey yang lebih modern dan lebih bagus dari jembatan sebelumnya,” ucap dia. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)