Pemkot Probolinggo Buka Layanan Vaksinasi Booster Kedua untuk Umum

Pemkot-Probolinggo-Buka-Layanan-Vaksinasi-Booster-Kedua-untuk-Umum

Petugas memeriksa tekanan darah seorang nenek yang ingin mendapatkan pelayanan vaksin booster kedua di Puskesmas Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur. (Istimewa/Lingkar.news)

PROBOLINGGO, Lingkar.newsPemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, Jawa Timur melalui fasilitas kesehatan mulai melayani vaksinasi COVID-19 penguat dosis kedua, untuk masyarakat umum yang berusia lebih dari 18 tahun.

“Masyarakat umum yang akan melakukan vaksinasi penguat (booster) kedua dapat dilayani di semua Puskesmas di Kota Probolinggo,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) P2KB Kota Probolinggo, NH Hidayati di Probolinggo, pada Rabu, 25 Januari 2023.

Menurutnya, stok vaksin yang ada di Dinkes aman dan cukup untuk melayani masyarakat Kota Probolinggo, sehingga masyarakat diimbau segera mendatangi Puskesmas terdekat.

Sementara itu Kepala UPTD Puskesmas Kanigaran, Ike Yuliana mengatakan, pelaksanaan vaksinasi penguat dosis kedua berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Kedua bagi Kelompok Masyarakat Umum.

Surat edaran itu untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan penyelenggara layanan imunisasi, baik pemerintah maupun swasta dengan melakukan vaksinasi COVID-19 penguat kedua bagi masyarakat umum berusia lebih dari 18 tahun.

“Kami sudah menginformasikan bahwa, di Puskesmas Kanigaran sudah dibuka vaksinasi penguat kedua sejak Selasa, 24 Januari 2023. Kemarin, ada belasan warga yang sudah mendaftar untuk vaksin,” ucapnya.

Ia menjelaskan, di Puskesmas Kanigaran tersedia sekitar 90 ampul dan vaksin penguat kedua menggunakan Pfizer diberikan separuh dosis dan waktu pemberiannya adalah selisih enam bulan dari vaksin terakhir.

“Di Puskesmas Kanigaran hanya tersedia vaksin yang menggunakan Pfizer saja. Kalau misalnya penguat pertama menggunakan Sinovac, bisa vaksin selanjutnya menggunakan Pfizer, begitu juga dengan penguat pertama yang menggunakan Pfizer,” ujarnya.

Salah seorang lansia Marijani (65) warga Kelurahan Kanigaran juga antusias ikut datang ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksin penguat kedua, namun nenek tersebut tidak bisa divaksin karena hasil tensinya menunjukkan tekanan darahnya tinggi dan petugas Puskesmas setempat memberikan obat.

“Saya sudah vaksinasi penguat pertama, namun saya gagal vaksin kedua, karena tekanan darah tinggi, jadi harus ditunda dulu. Saya ingin mendapatkan vaksin karena ingin sehat,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version