TRENGGALEK, Lingkar.news – Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Trenggalek Jawa Timur mengevakuasi satu dari dua nelayan yang mengalami kecelakaan laut di lepas perairan Teluk Prigi. Nelayan tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal diduga akibat kapal pecah terhempas pulau (batu) karang.
“Dalam kecelakaan laut ini korbannya ada dua orang. Satu pemilik sekaligus nahkoda kapal, ditemukan meninggal dunia. Dan satu korban lagi ABK ini hilang masih dalam proses pencarian,” kata Koordinator Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza di Trenggalek, Rabu, 27 Maret 2024.
Pemilik sekaligus nahkoda kapal KMN SB Bharokah yang ditemukan meninggal dunia itu diidentifikasi bernama Kaseri (59), warga RT 15/RW 03 Dusun Tambakan, Desa Tasikmadu.
Sedangkan ABK yang masih dalam upaya pencarian bernama Suprayitno (46), warga RT 15/RW 03 Dusun Ketawang, Desa Tasikmadu. Keduanya merupakan warga Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Kedua nelayan itu dilaporkan berangkat melaut dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi pada Selasa, 26 Maret 2024pukul 15.45 WIB.
Ketika memasuki perairan Karang Malang dan keluar Teluk Prigi sekitar pukul 16.30 WIB, kapal tiba-tiba mengalami kerusakan kemudi. Saat itu pemilik perahu pancing ulur itu sempat memberikan kabar kepada PPN Prigi.
“Korban sempat memberikan kabar kepada petugas pelabuhan saat mengalami kerusakan kemudi itu,” sambungnya.
Kerusakan kemudi akibat rusaknya mesin itu membuat kapal hilang kendali dan terombang ambing di lautan.
Ganasnya ombak di laut selatan membuat kapal itu terdampar di Karang Malang hingga membuat kapal pecah. Karang Malang itu ada di koordinat S8°20’4,2.2736” E 111°44’53.8944” Kabupaten Trenggalek.
Sore itu juga, sekitar pukul 17.15 WIB tim SAR Prigi bergegas menuju lokasi untuk proses evakuasi. Tim berangkat dari PPN Prigi menggunakan KMN SB Baru.
Dalam proses evakuasi itu, tim hanya menemukan sang nahkoda, sementara ABK-nya belum ditemukan.
Sekitar pukul 20.00 WIB tim tiba di PPN Prigi dan langsung membawa jenazah korban ke Puskesmas Watulimo.
“Dari hasil visum korban murni kecelakaan laut,” kata Yoni.
Usai dari Puskesmas Watulimo, jenazah nelayan itu langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Sementara itu pencarian terhadap Suprayitno, ABK KMN Bharokah yang masih hilang itu dilanjutkan keesokan harinya karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
“Mohon doanya semoga segera ditemukan dengan selamat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)