SURABAYA, LINGKAR – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga Dr. Suko Widodo mengatakan bahwa calon gubernur (cagub) Tri Rismaharini (Risma) dan Luluk Nur Hamidah masih sulit bersaing dengan petahana Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024.
Suko menyatakan jika head to head pendukung Khofifah masih unggul dari Risma maupun Luluk. Sebab Khofifah berlatar belakang warga Nahdlatul Ulama (NU).
“Dia punya simpatisan dari Nadhlatul Ulama itu utama. Karena latar belakangnya Ketua Muslimat NU juga. Selain itu dia punya pengalaman lima tahun dan keaktualan gagasannya masih unggul,” tutur Suko pada Senin (9/9)
Bermodal kekuatan tersebut, Suko menilai, tidak sulit bagi Khofifah untuk meraup jumlah dukungan masyarakat pada pemungutan suara.
“Kalau lihat dari topologi mayoritas Jawa Timur ‘kan ada di perdesaan, jadi semacam paternalistik dan kebanyakan dipegang Khofifah,” imbuhnya.
Belum lagi, Khofifah yang berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak mendapatkan sokongan dari 15 partai politik pengusung. Otomatis menambah potensi masuknya suara bagi pasangan tersebut.
Kendati demikian, bukan berarti peluang Risma dan Luluk tertutup untuk membuat kejutan di Pilgub Jawa Timur 2024
“Masih dua bulan, walaupun cukup sulit menurut saya mengejar Khofifah, tetapi tinggal menunggu momentum saja,” tutur Suko.
Dia juga menegaskan bahwa keberadaan Risma tidak bisa dianggap enteng. Sebab ia punya pengalaman dua periode memimpin Kota Surabaya.
Segmentasi pendukung Risma diperkirakan akan banyak hadir dari masyarakat melek informasi. Khususnya di wilayah urban, diperkuat dari simpatisan bakal calon wakil gubernur K.H. Zahrul Azhar Asumta dari kalangan Nahdliyyin.
“Kalau masyarakat perkotaan atau plural yang melek informasi mungkin bisa mendapat gagasan Risma,” tutur dia.
Sementara untuk Luluk, Suko menyebut kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bisa merangsek masuk di antara persaingan Khofifah dan Risma sebagai Bakal Cagub Jawa Timur.
Luluk punya kekuatan yang serupa dengan Khofifah, yakni sama-sama memiliki latar belakang NU. Namanya juga mencuat pada detik akhir pendaftaran. Lebih lanjut, hanya tinggal menunggu apakah Luluk punya gagasan kuat yang bisa memunculkan peluang menarik simpatisan Khofifah dari kalangan NU. (NAW/RARA – LINGKAR)