Trenggalek, Lingkar.news – Kegiatan operasi pasar murah di sejumlah pasar tradisional setempat digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, untuk menekan melonjaknya harga sembako di wilayah tersebut yang terus naik dalam beberapa minggu terakhir.
“Kegiatan ini (operasi pasar murah) dalam rangka pengendalian inflasi karena dua minggu terakhir bahan-bahan pokok kita naik. Mulai dari harga beras, minyak, terus cabai,” kata Pjs Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati di Pasar Pogalan, Selasa (22/10).
Untuk menanggulangi itu, Pemkab Trenggalek menggelar gebyor pasar murah di wilayah Kecamatan Pogalan dan Panggul dan nantinya bakal diselenggarakan bertahap di seluruh wilayah Trenggalek.
Ada tiga komoditas yang dijual, yaitu beras premium 5 kilogram, minyak goreng kemasan 2 liter dan gula pasir 1 kilogram.
“Kebetulan Kabupaten Trenggalek punya anggaran dan digunakan untuk intervensi kendalikan harga-harga,” imbuhnya.
Erma menyebut, Pemkab Trenggalek menyiapkan sebanyak 4.526 paket sembako yang terdiri dari beras premium dengan harga jual Rp49,5 ribu, minyak goreng premium dengan harga jual Rp24 ribu serta gula pasir dengan harga jual Rp11,5 ribu.
Satu paket ini dijual Pemkab Trenggalek Rp8 ribu.
“Dengan adanya pasar murah ini harapannya inflasi di Trenggalek dapat terjaga. Harga-harga tidak terlalu tinggi dan terjangkau masyarakat,” ujarnya.
Inflasi, lanjut Erma memang perlu dikendalikan sehingga tidak membebani masyarakat.
Caranya adalah dengan menambah stok komoditas di pasar dengan subsidi harga murah sehingga dapat terjangkau masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menyubsidi sebesar 32 persen. Semoga ini dapat meringankan beban masyarakat,” katanya. (rara-lingkar.news)