PROBOLINGGO, Lingkar.news – Warga Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo mengalami krisis air bersih hampir dua pekan buntut terputusnya pipa sambungan PDAM akibat terkena jangkar kapal.
Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, menjelaskan saat ini perbaikan pipa saluran air bersih menuju Gili Ketapang memakai alternatif penyeretan pipa dengan cara pengangkatan pipa untuk dikembalikan ke tempat semula. Upaya itu berhasil dilakukan dengan bantuan kapal besar yang memiliki kekuatan 2.500 tenaga kuda.
“Saat ini tahap pelaksanaan penyambungan pipa, setelah beberapa hari bergeser dari tempat asalnya akibat jangkar kapal. Posisi penyambungan pipa ini bisa diselesaikan dengan cepat asalkan tidak ada kendala arus di dasar laut,” ujarnya.
Apabila tidak ada kendala arus di dasar laut, lanjut dia, proses penyambungan pipa diharapkan dapat berjalan dengan lancar, sehingga penyaluran air bersih PDAM menuju Gili Ketapang kembali difungsikan.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo pun mengusulkan sejulah solusi untuk mengatasi krisis air bersih tersebut.
“Rencana ke depan akan dibentuk tim bersama jajaran PDAM yang akan melakukan survei, salah satunya adalah pipa yang awalnya tidak ditanam di dasar laut akan dilakukan penanaman pipa dengan memerlukan hitungan biaya yang cukup besar,” kata Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Probolinggo, Rabu, 4 Desemebr 2024.
Ugas mengatakan dengan sistem tanam pipa tersebut nantinya dapat menghindari jangkar kapal karena sudah beberapa kali terjadi hal yang serupa yang mengakibatkan kerusakan pipa, meskipun sudah diberi tanda dengan menggunakan tanda lampu per 100 meter.
“Ternyata dalam kurun waktu satu bulan tanda itu hilang, setelah itu diganti dengan gabus dan tanda itu juga tetap hilang. Ada beberapa alasan dari para nelayan bahwa tanda itu dapat mengganggu saat menjaring,” tuturnya.
Solusi alternatif selanjutnya, kata dia, kajian terkait Gili Ketapang akan dibuatkan tempat penyulingan air. Tim Pemkab Probolinggo nantinya menyampaikan ke DPRD untuk menyelesaikan masalahnya.
“Solusi apa yang harus dilakukan dengan efektif, apakah kami menggunakan alternatif pembaruan penanaman pipa atau menggunakan alternatif penyulingan untuk menghasilkan air bersih di Gili Ketapang,” katanya.
Diketahui Kerusakan pipa aliran air bersih yang menghubungkan Gili Ketapang dengan daratan utama itu disebabkan jangkar kapal yang mengenai pipa air PDAM yang berada di bawah laut. Akibat insiden ini sekitar 3.200 Kepala Keluarga (KK) atau lebih dari 10.000 jiwa mengalami krisis air bersih sejak 22 November 2024.
BPBD Probolinggo dan berbagai pihak menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Gili Ketapang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan warga setempat. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)