Malang, Lingkar.news – Gelaran Festival Panen Makmur selama dua hari (14-15/10) diikuti oleh ratusan petani di Desa Tulungrejo, Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur, sebagai upaya mendorong para petani di daerah tersebut menuju pertanian modern dengan hasil optimal.
Festival Panen Makmur itu adalah kolaborasi antara Cap Panah Merah (CPM) dengan ratusan petani Pujon yang memiliki semangat memberikan dampak positif bagi petani di sekitarnya, dengan pengalaman dan teknik bertani yang mereka peroleh dalam Festival Panen Makmur kepada petani di daerah masing-masing.
“Dengan cara ini akan semakin banyak petani yang dapat mencapai panen makmur dengan lebih baik,” kata Managing Director PT East West Seed Indonesia Glenn Pardede dalam keterangan di Malang, Selasa (15/10).
Kegiatan Festival Panen Makmur dengan tema utama #CaraBisaPanenMakmur ini diselenggarakan di daerah-daerah yang memiliki potensi besar dalam pertanian, baik buah maupun sayur.
“Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kami dalam mendukung petani lokal dengan menyediakan tidak hanya benih berkualitas tinggi, tetapi juga teknis tentang cara mengoptimalkan hasil panen,” ujarnya.
Dalam Festival Panen Makmur tersebut, melakukan penanaman benih cabe keriting (TANGGUH F1), benih buncis (TRESNA XL), benih daun bawang (BLAZE F1), benih bawang merah (MERDEKA F1), benih kubis hijau (PM 48 FI), benih jagung manis (SECADA 88 F1) dan benih sayur pakcoy (NAURA F1) di lahan Learning Farm Malang.
Selain itu, ada gelar teknologi yang menguak rahasia panen sayuran dan buah dengan berbagai benih unggulan baru Cap Panah Merah, seperti benih cabe keriting TANGGUH F1 yang bisa menghasilkan 2 kg/tanaman, benih buncis TRESNA XL yang menghasilkan hingga 700 gram/tanaman.
Kemudian, benih bawang merah MERDEKA F1 yang menghasilkan panen hingga 15 ton/hektare, benih bawang daun BLAZE F1 yang mampu menaikkan produksi hingga 30 persen dan benih kubis hijau PM 48 F1 yang bisa menghasilkan panen lebih cepat dan memilki bobot hingga 2 kg/tanaman.
Ia berharap kegiatan ini, selain dapat membantu petani lokal untuk mencapai panen makmur, juga memberikan edukasi mengenai praktik untuk mencapai hasil panen yang optimal. Petani dibekali dengan informasi tentang pembuatan pupuk, pengendalian hama dan penyakit, serta konsultasi terkait benih.
Dengan pendekatan ini, petani akan semakin menyadari selain benih unggul, praktik yang tepat untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan sangat penting untuk dilakukan. “Kualitas benih adalah kunci untuk mencapai produktivitas pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia mengaku pihaknya berfokus tidak hanya pada penyediaan benih unggul, tetapi juga pada pendidikan praktis yang membantu para petani memaksimalkan potensi dari setiap benih yang mereka tanam.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan petani dapat terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan di lapangan dengan lebih percaya diri.
Menurut dia, upaya untuk meningkatkan praktik pertanian yang tepat juga terus disuarakan melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook, dengan menggunakan hashtag #carabisapanenmakmur dan #panenmakmur.
CPM juga memastikan benih-benih unggulannya tersedia luas di toko-toko pertanian dan Official Store Cap Panah Merah di berbagai platform e-Commerce dan nomor Whatsapp official yang tercantum di Instagram @cappanahmerah dan Facebook Cap Panah Merah.
“Distribusi yang efektif ini memastikan setiap petani dapat dengan mudah mengakses benih berkualitas tinggi dari CPM, tidak terbatas oleh lokasi geografis atau akses. Ini memudahkan petani untuk memperoleh benih unggul, tetapi juga mendukung keberhasilan usaha mereka secara menyeluruh,” ujarnya. (rara-lingkar.news)