Anak Tertipu Investasi Bodong, Ibu di Tuban Rela Jual Ginjal untuk Bayar Hutang Pinjol

MEMBAWA POSTER: Enik Ekawati, Kelurahan Latasari, Tuban, Jawa Timur saat berada di Dinas Sosial setempat karena aksi viralnya yang menjual ginjal demi bayar utang pinjol anaknya. (Istimewa/Lingkar.news)

MEMBAWA POSTER: Enik Ekawati, Kelurahan Latasari, Tuban, Jawa Timur saat berada di Dinas Sosial setempat karena aksi viralnya yang menjual ginjal demi bayar utang pinjol anaknya. (Istimewa/Lingkar.news)

TUBAN, Lingkar.news – Warga Kelurahan Latasari, Tuban, Jawa Timur berinisial H terjebak investasi bodong hingga terjerat pinjol (pinjaman online) mencapai Rp 200 juta. Nasib malang yang dialaminya ini membuat sang Ibu, Enik Ekawati, rela menjual ginjal.

Ibu tiga anak ini mengatakan bahwa uang senilai Rp 200 juta dipakai anak keduanya itu untuk bisnis investasi. Namun uang tersebut ludes lantaran anaknya tertipu investasi bodong.

Bahkan menurut pengakuannya, hampir setiap hari rumahnya didatangi penagih utang baik dari pinjol maupun bank.

Enik yang sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan mengaku tidak mampu  membayar utang-utang tersebut. Ia juga mengaku utang anaknya itu sudah menumpuk selama setahun lebih, sehingga ia tak mampu membayar cicilan maupun bunganya.

Kepalang bingung, Enik akhirnya nekat menjual ginjal demi melunasi utang anaknya. Aksi nekatnya itu terekam dalam video beredar di Instagram pada Senin, 21 November.

Dalam video yang beredar, Enik menawarkan ginjalnya dengan membawa selembar kertas karton bertuliskan “Dijual Ginjal” lengkap dengan nomor telpon yang bisa dihubungi. Sembari duduk di tepi jalan, ia berharap ada orang yang melintas dan tertarik untuk membeli ginjalnya.

Selain untuk melunasi utang anaknya, aksi Enik juga agar anaknya mau kembali pulang ke rumah. Sebab, sejak terlilit utang, anaknya tidak berada di rumah untuk menghidari penagih utang.

Menjual ginjal diakui Enik sebagai langkah terakhir, kendati ia tahu bahwa menjual ginjal dilarang oleh pemerintah dan agama.

“Saya tahu kalau jual ginjal dilarang oleh pemerintah dan agama, namun tidak ada solusi lainnya untuk melunasi utang kalau tidak begini,” ujar Enik mengutip Detik.com

Atas kejadian ini, Enik kini tengah berada di Dinas Sosial setempat untuk dicarikan solusi terbaik atas masalah yang sedang dihadapinya.

Nasib malang yang dialami keluarga Enik ini pun mengundang simpati netizen. Aksi Enik dinilai masyarakat merupakan pengorbanan seorang ibu yang tidak akan ada habisnya untuk sang anak meski dalam keadaan susah sekalipun. Kasih seorang ibu kepada anak tak ada batasnya. Namun, sebagai anak hendaknya juga berhati-hati dalam setiap tindakannya. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version