PAMEKASAN, Lingkar.news – Pertokoan di area Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengalami kebakaran dan menyebabkan para santri di pondok pesantren itu panik. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 21 Februari 2023 sekitar pukul 08.15 WIB.
Saat kebakaran di Pamekasan terjadi, api terlihat membubung tinggi dan para santri dibantu warga sekitar berupaya memadamkan kobaran api dengan alat seadanya. Sebagian warga dan pengurus pesantren menghubungi tim pemadam kebakaran.
Dalam hitungan menit, dua unit mobil pemadam dari Tim Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, tiba di lokasi kejadian dan langsung memadamkan kobaran api.
Tak Sempat Selamatkan Diri, Nenek Tewas Terjebak Kebakaran Rumah di Jakarta
“Saat ini, api sudah berhasil dipadamkan dan tidak merembet ke asrama santri, karena lokasi kebakaran memang jauh dari asrama santri,” kata warga sekitar pesantren, Tabri Syaifullah Munir.
Objek pertokoan yang terbakar yaitu koperasi pondok pesantren yang berdampingan dengan kios pedagang di area pondok pesantren tersebut.
Menurut Petugas Pemadam Kebakaran Supardi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
“Para orang tua dan wali santri diharap tenang, karena yang terbakar koperasi dan kios, bukan asrama santri,” ujarnya.
Saat ini, sambung dia, petugas masih melakukan pendinginan dengan menyemprotkan air ke beberapa titik api.
Sementara itu, Ketua Pengurus Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan, Nurul Hidayat mengatakan, sebanyak 9 unit pertokoan yang terbakar terdiri dari koperasi dan kios. Kebakaran ini, tambahnya, ada di luar asrama santri atau di sekitar Ponpes.
“Kebakaran diduga akibat korsleting listrik,” kata Nurul Hidayat.
PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pamekasan menerjunkan tim ke lokasi kebakaran di area Pondok Pesantren Mambaul Ulum, guna memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat musibah itu.
“Saat ini tim sudah berangkat dan telah tiba di lokasi kejadian,” kata Kepala Manajer ULP PLN Pamekasan Agung Setyobudi.
Ia menjelaskan, tim telah melakukan pemeriksaan dan memperbaiki aliran kabel yang terbakar di koperasi dan kios tersebut.
“Selain untuk mempercepat proses pemulihan aliran listrik, penerjunan tim lapangan secara langsung itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya kabel listrik yang terputus dan berpotensi disentuh oleh santri,” jelasnya.
Diketahui, kebakaran di area Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Palengaan yang berjarak sekitar 15 kilometer ke arah barat laut Kota Pamekasan, merupakan kali kedua dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
Kasus serupa juga terjadi pada 22 Agustus 2008. Kala itu sebanyak 100 kamar asrama santri putra terbakar akibat sambungan arus pendek listrik dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)