DEMAK, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten Demak memberikan pelatihan penguatan kapasitas pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana ke desa-desa sehingga terbentuk desa tangguh bencana (destana). Salah satunya Desa di Sambung, Kecamatan Gajah.
Analis Mitigasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Khoirul Anam, menerangkan pembentukan destana merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dalam penanganan, pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang dimulai dari tingkat desa.
“Dari situ kita latih masyarakat, kita berikan edukasi, informasi, pelatihan dan juga risiko pembuatan peta ancaman, pembuatan peta rawan dan pembentukan relawan desa, supaya masyarakat desa lebih tangguh dan siap ketika mereka menghadapi potensi-potensi bencana yang ada di wilayah mereka,” kata Anam dalam acara pelatihan destana di Aula Balai Desa Sambung, Rabu, 11 September 2024.
Menurut Anam, masyarakat sebagai orang yang pertama kali terdampak apabila suatu daerah sedang dilanda bencana maka perlu dilatih terkait kesiapsiagaan saat menghadapi bencana.
“Jadi kita siapkan, supaya mereka lebih siap ketika ada potensi bencana dan ketika bencana itu terjadi,” ujarnya.
Pembentukan destana di Desa Sambung ini lantaran daerah tersebut menjadi salah satu desa yang terdampak banjir cukup parah pada awal tahun 2024.
“Mengingat banjir kemarin, Desa Sambung menjadi desa yang berbatasan dengan Karangnyar. Waktu itu Desa Sambung menjadi wilayah yang terdampak banjir cukup parah di Kecamatan Gajah, dan juga sebagai tempat pengungsian. Jadi pihak kecamatan merekomendasikan Desa Sambung sebagai desa tangguh bencana,” tuturnya.
Anam juga menyebut sejauh ini ada 37 desa di Kabupaten Demak yang terbentuk sebagai desa Tangguh bencana.
“Kabupaten Demak sendiri sejak tahun 2013 hingga saat ini sudah terbentuk sebanyak 37 Destana. Harapannya semakin tahun semakin banyak desa dan seluruh desa/kelurahan terbentuk sebagai destana,” bebernya.
Adapun pelatihan penguatan kapasitas tentang pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana khusunya bencana banjir kepada masyarakat Desa Sambung akan dilakukan selama dua hari, 11-12 September 2024.
“Kami lakukan dua hari. Pertama kita berikan sosialisasi edukasi kepada masyarakat tentang wawasan kebencanaan bagaimana antisipasinya, kemudian peta kerawanan dan lain sebagainya,” terangnya.
Hari kedua simulasi dan pelatihan serta gladi kesiapsiagaan menghadapi bencana sebab Kabupaten Demak secara umum kerap terjadi bencana banjir, karena daerah Demak merupakan bagian hilir.
Sementara itu Kepala Desa Sambung, Kustiyono, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, dengan dibentuknya destana dapat menjadikan masyarakat lebih tahu dan lebih siap ketika bencana datang.
“Kami berharap, dengan diberikan pelatihan penguatan kapasitas tentang pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana bagi masyarakat kami ini sangat baik sekali. Nantinya masyarakat akan lebih siap untuk mengantisipasi atau melakukan pencegahan supaya tidak terjadi bencana maupaun kesiapan dari masyrakat ketika menghadapi bencana,” ujarnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)