DEMAK, Lingkar.news – Selain melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, utamanya di kawasan pesisir, secara rutin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada para perempuan pesisir.
Wakil Bupati Demak, Ali Makhsun, mengatakan pelatihan yang diberikan itu seperti pengolahan bahan baku lokal yang ada di pesisir. Pemkab Demak juga siap berkolaborasi dengan masyarakat pesisir Demak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemkab akan terus mendukung berbagai upaya kolaboratif yang melibatkan perempuan kawasan pesisir,” ujar Ali Makhsun dalam kegiatan Diskusi Perempuan Merajut Gerakan dalam Menghadapi Krisis Iklim di Pesisir Demak di Gedung Kesenian Tembiring, Rabu, 25 September 2024.
Ali menyampaikan bahwa perubahan iklim saat ini juga sangat berpengaruh terhadap masyarakat pesisir Demak sehingga mengganggu keberlanjutan mata pencaharian warga. Oleh karena itu pelatihan ini diharapkan bisa menjadi pendukung untuk mendapatkan sumber ekonomi lain.
“Dampaknya juga sudah terlihat nyata, khususnya di wilayah pesisir. Naiknya permukaan air laut, abrasi pantai, rob, hingga ancaman terhadap keberlanjutan mata pencaharian masyarakat pesisir menjadi permasalahan tersendiri,” ujarnya.
Menurutnya, peran perempuan khususnya di kawasan pesisir menjadi sangat penting untuk kehidupan kedepannya.
“Mereka seringkali tidak hanya sebagai penjaga kehidupan keluarga saja, namun juga penggerak ekonomi dan pelestari lingkungan. Tak jarang, perempuan pesisir juga menjadi agen perubahan di komunitas mereka, memimpin gerakan-gerakan lingkungan, serta berinovasi dalam menjaga dan memulihkan ekosistem pesisir,” imbuhnya.
Maka dari itu pihaknya mengapresiasi forum diskusi publik yang digelar oleh komunitas perempuan nelayan Puspita Bahari bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membahasnasib perempuan pesisir untuk kedepannya.
Menurutnya, diskusi tersebut merupakan momen penting untuk membahas bagaimana peran perempuan bisa lebih ditingkatkan, utamanya dalam merajut kebersamaan guna menghadapi tantangan besar.
“Kita semua harus memastikan bahwa bisa berpartisipasi aktif dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” ucapnya.
Pihaknya juga sepakat dengan jalinan sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, akademisi dan peran aktif perempuan, maka dapat membangun ketangguhan terhadap perubahan iklim di wilayah pesisir.
“Kami harapkan, melalui diskusi ini kita bisa saling berbagi pengetahuan, pengalaman sekaligus bertukar ide-ide segar, dan berbagai strategi yang dapat dimplementasikan demi keberlangsungan hidup masyarakat pesisir kita, sekaligus menguatkan peran perempuan,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)