JEPARA, Lingkar.news – Dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Jepara, perlu adanya tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menurunkan jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Maarif, menyampaikan anggaran pendidikan nonformal di wilayah setempat beberapa tahun terakhir ini selalu meningkat. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak yang putus sekolah, sehingga semua anak-anak di Jepara mendapatkan akses pendidikan yang baik.
“Apalagi anggaran pendidikan merupakan salah satu pelayanan wajib dasar yang harus dipenuhi,” kata Gus Haiz sapaan akrab Ketua DPRD Jepara itu.
Gus Haiz menilai, banyaknya anggaran pendidikan ini perlu adanya ketepatan sasaran, sehingga program-program pendidikan termasuk anak putus sekolah bisa ter-cover semua.
“Dengan melihat kondisi pendidikan di Kabupaten Jepara sebenarnya sudah cukup bagus jika dilihat dari ketersediaan sekolah. Mulai dari jenjang tingkat dasar, menengah, dan atas,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data Dapodik tercatat ada 171 sekolah tingkat dasar, kemudian untuk sekolah tingkat menengah ada 32 sekolah, dan untuk sekolah tingkat atas ada 6 sekolah SMA serta 17 SMK.
“Jumlah ini sudah baik jika ditinjau dari segi ketersediaan pendidikan,” terang Gus Haiz.
Gus Haiz menjelaskan, salah satu upaya yang sedang dilakukan DPRD Jepara untuk mengatasi ATS di antaranya adalah menyusun peraturan daerah (Perda) tentang ketahanan keluarga, aturan ini diterbitkan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan keluarga.
Menurutnya, peran serta semua pihak mulai dari bawah sampai atas terutama dua instansi, yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), harus bekerja keras untuk mengatasi permasalahan terkait pendidikan.
“Harapan kami memang upaya menurunkan ATS ini dilaksanakan secara masif, bukan hanya lembaga pendidikan saja, tetapi dari tingkat bawah melalui RT dan RW harus mempunyai peran yang sama, dan yang paling penting adalah peran keluarga,” kata Gus Haiz. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkar.news)