SEMARANG, Lingkar.news – Ratusan siswa di Jawa Tengah, khususnya di SMKN 2 Solo dan SMAN 1 Bukateja Purbalingga, dipastikan gagal mendaftar ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Hal ini diduga terjadi akibat kelalaian pihak sekolah dalam melakukan Finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang seharusnya diselesaikan paling lambat pada 2 Februari 2025 pukul 15.00 WIB.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah, dalam keterangan pers mengatakan pihaknya telah konsultasi dan mengajukan dispensasi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Namun, permohonan tersebut tidak dikabulkan, sehingga siswa dari kedua sekolah itu tidak bisa mengikuti seleksi SNBP.
Menyikapi situasi ini, Disdikbud Jateng menyarankan siswa yang gagal mengikuti SNBP untuk tetap berjuang melalui jalur seleksi lainnya, yaitu, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing PTN.
“Kami tetap mendorong peserta didik yang gagal mengikuti proses SNBP untuk mencoba jalur UTBK-SNBT dan Seleksi Mandiri, yang masih menyediakan kuota sebesar 80 persen dari total daya tampung perguruan tinggi negeri,” ujar Uswatun, Jumat, 7 Februari 2025.
Kasus PDSS, DPR: Masalah Administrasi Tak Boleh Hambat Hak Siswa
Sebagai bentuk dukungan, pihak sekolah dan pemerintah akan memberikan fasilitasi bimbingan belajar bagi siswa terdampak. Harapannya, mereka dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi tes seleksi jalur lainnya.
Selain itu Pemprov Jateng juga menegaskan komitmennya dalam mendorong lulusan SMA/sederajat melanjutkan pendidikan tinggi. Salah satu bentuk dukungan konkret adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, yang dapat digunakan untuk kuliah di PTN maupun perguruan tinggi swasta tanpa batasan status ekonomi tertentu, asalkan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lulusan SMA/sederajat yang terhalang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Pemerintah telah menyediakan berbagai jalur seleksi dan beasiswa untuk mendukung akses pendidikan bagi semua siswa,” pungkasnya.
Dengan berbagai opsi yang tersedia, diharapkan siswa yang gagal mendaftar melalui SNBP tetap memiliki semangat dan kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi melalui jalur lainnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkar.news)