DEMAK, Lingkar.news – Pengelola agrowisata petik buah di Desa Jerukgulung, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak mengharapkan dukungan pemerintah desa maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak.
Suyadi selaku pengelola agrowisata petik buah Desa Jetukgulung mengatakan wisata petik buah ini kerap menjadi jujugan wisatawan lokal maupun luar daerah sehingga efeknya bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat. Ia yang merupakan petani desa berani berinovasi menghadirkan agrowisata petik buah di lahannya ingin berkontribusi untuk memajukan daerah. Walau begitu, pihaknya memerlukan dukunggan dari pemerintah untuk mengembangkan inovasi-inovasi pertanian.
Selama mengelola agrowisata petik buah, Suyadi mengakui kendala yang kerap dihadapi adalah irigasi atau pengairan.
“Terkendala irigasi atau pengairan. Harapan kami, dari pemdes maupun pemerintah kabupaten bisa men-support petani perkebunan,” ungkapnya.
Sensasi Petik Jambu Kristal di Jerukgulung Demak, Gratis Mencicipi Sepuasnya
Pihaknya juga berharap agar pemerintah lebih tanggap dalam mendukung masyarakat, khususnya petani yang mengalami kesulitan.
“Kami harapkan pemerintah itu tanggap jika para petani mengalami kesulitan. Kami mengharapkan bantuan irigasi, sumur, atau gorong-gorong,” tuturnya.
Dia mengatakan operasional agrowisata petik buah ini masih menggunakan tenaga manual dengan memberdayakan masyarakat sekitar.
“Kami masih manual semua, tenaga kami masih manual. Dan mungkin itu pemerintah itu harus tahu kalau ini kita untuk pemberdayaan masyarakat. Lha kami harap pemerintah bisa men-support melindungi kami. Dengan begitu itu nanti bisa menopang pekerja setempat. Supaya nanti bisa berkembang dan berkelanjutan,” terangnya.
Sebagai informasi, agrowisata petik buah di Desa Jerukgulung ini berada di lahan dengan luas sekitar enam hekatare. Perkebunan ini pun menjadi salah satu wisata edukasi bagi masyarakat yang ingin merasakan sensasi petik buah langsung dari pohonnya.
Pengunjung hanya perlu membayar Rp10 ribu untuk merasakan pengalaman petik buah bahkan bisa langsung dimakan ditempat. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)