Solo, Lingkar.news – Izin berinvestasi industri di kawasan Solo Raya dipastikan akan dipermudah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk dukungan pada aglomerasi daerah tersebut.
“Kalau dukungan dari pemprov masalah perizinan. Saya sudah sampaikan ke teman-teman, kita membujuk orang untuk berinvestasi aja susah, begitu berminat masa tidak kita tangkap. Jangan sampai lepas karena yang melirik banyak,” kata Sekda Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/10).
Sumarno mengimbau ke dinas terkait agar serius memfasilitasi soal perizinan bagi investor.
“Saya sudah pesan ke teman-teman perizinan agar ketika ada yang berminat ya tolong difasilitasi betul,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan memfasilitasi infrastruktur yang mendukung investasi.
“Mengenai infrastruktur yang jadi tanggung jawab Pemprov Jateng juga akan kami siapkan,” katanya.
Sementara itu, dikatakannya, konsep integrasi, sinergi, dan kolaborasi di kawasan Solo Raya memang diperlukan.
“Kalau selama ini seolah-olah yang maju itu kan Kota Solo, padahal penopangnya di kabupaten sekitarnya. Dengan aglomerasi ini berarti mikirnya tidak terpisah (parsial), tapi satu kawasan ini dipikirkan bersama menjadi sentra, menjadi penopang,” katanya.
Sementara itu, dikatakannya, untuk rencana pembangunan jangka panjang 2025-20045, Jawa Tengah ditetapkan sebagai provinsi penumbuh pangan dan penumbuh industri.
“Dua-duanya ini ada di Solo Raya, baik penumbuh pangan maupun penumbuh industri. Solo Raya penghasil pangan tapi industri juga banyak. Kalau sekilas sepertinya bertolak belakang, satu mengembangkan industri dan satu mengembangkan pangan,” katanya.
Ia mengatakan meski kesannya agak berbenturan namun jika dua-duanya dapat digarap secara maksimal maka hal itu akan menjadi potensi yang luar biasa. (rara-lingkar.news)