DEMAK, Lingkar.news – Ratusan santri Pondok Pesantren Manbaul Ulum di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak menjalani pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat/komunitas.
Bupati Demak, Eisti’anah, yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pelatihan yang diberikan pemkab ini bermula dari inisiatif pengasuh ponpes tersebut yang ingin mengurai permasalahan sampah di lingkungannya.
“Ini terinisiasi dari pengasuh pondok pesantren yang mengutarakan gimana permasalahan sampah di pondok pesantren ini menjadi permasalahan yang cukup memperihatinkan, karena kalau santrinya banyak itu membuat kotor juga di pondoknya. Saat itu disampaikan kepada kami untuk ada pelatihan-pelatihan bagaimana sampah itu bisa dikelola oleh para santri,” ujarnya, Selasa, 20 Agustus 2024.
Eisti’anah berharap hasil dari pelatihan pengelolaan sampah tersebut tidak hanya mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga menambah ilmu dan menjadi pemasukan tambahan.
“Selain untuk income bagi santri sendiri juga bisa menambahkan ilmu dan bisa mengurangi sampah-sampah tertumpuk yang akan dibuang ke TPA. Karena kalau TPA-nya tanpa adanya pemilahan, pengolahan ini ‘kan tinggal menunggu waktu saja akan menjadi gunung lagi seperti yang terjadi mungkin di tahun 2017/2018 saat itu di Demak mengalami darurat sampah,” terangnya.
Sebenarnya pelatihan pengelolaan sampah tidak hanya dikhususkan kepada santri, melainkan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Demak.
“Sebenarnya tidak hanya terkhusus di ponpes saja, boleh mungkin dari desa-desa, karena kita mau mengoptimalkan sampah habis di desa, sehingga TPA ini tidak akan menumpuk sampah terlalu banyak. Kalau yang disini PPO (pilah, pilih, olah). Jadi memilah yang organik dan non organik. Yang nonorganik bisa dijual mengahasilkan income, yang organik bisa dipolah menjadi kompos untuk tanaman sendiri atau dijual,” bebernya.
Sementara itu Pengasuh Ponpes Manbaul Ulum, KH Miftahul Huda, menilai pelatihan pengelolaan sampah sangat bermanfaat bagi santri yang ada di pondoknya.
“Dari arahan Ibu Bupati sangat bermanfaat bagi santri di lingkungan ponpes, memang di lingkungan ponpes sampah itu banyak sekali. Tadi juga dikasih bimbingan dari dinas (DLH) tentang bagaimana mengolah sampah biar sampah itu tidak menggunung dan itu sebagai pencerminan dari sabda Rasulullah bahwa kebersihan itu sebagian dari iman.
“Lha ini agar betul-betul bisa menerapkan hadis itu di ponpes,” katanya.
Dia berharap pelatihan kali ini bisa berdampak positif bagi pondok pesantren dalam hal ini tentang kebersihan.
“Kami insya Allah akan berusaha semaksimal mungkin bagaimana lingkungan ponpes menjadi lingkungan yang bersih dan suci. Semoga pada acara ini sangat bermanfaat,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)