DEMAK, Lingkar.news – Seiring banyaknya wisatawan lokal maupun luar daerah, Sumur Gandeng di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak pun ditetapkan menjadi destinasi wisata religi.
Konon, air sumur tersebut dipercaya bisa mengobati segala macam penyakit. Selain itu dipercaya memperlancar jodoh jika wisatawan mandi dengan air dari Sumur Gandeng. Tak heran hal itu pun menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Dikatakan Sumur Gandeng, lantaran di lokasi tersebut terdapat tiga sumur. Diantaranya dua sumur saling berhubungan sehingga membentuk angka delapan, sedangkan yang satu terpisah dan dikhususkan untuk dikonsumsi.
Hawa saat memasuki kawasan Sumur Gandeng terasa sejuk, adem karena masih banyak rerimbunan pepohonan yang mengelilingi lokasi.
Intip Pesona Desa Wisata Kunir Demak, Ada Gebyur Dawet hingga Taman Bawang
Juru rawat Sumur Gandeng, Margono, menjelaskan bahwa Sumur Gandeng telah mengalami tiga kali pemugaran.
“Sumur Gandeng, mengalami pemugaran pertama di tahun 1926, pemugaran kedua tahun 1950 dan pemugaran ketiga tahun 1954. Itu yang sudah bentuk wujud sumur,” ujar Margono.
Menurut Margono sebagian masyarakat mempercayai air Sumur Gandeng tersebut banyak khasiat dan manfaat, salah satunya bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
“Sebagian masyarakat percaya air sumur ini untuk pengobatan, untuk ruwatan, bisa juga buat konsumsi. Kalau sejak jaman dahulu itu ya buat pengobatan. Semua (jenis penyakit). Cara pengobatan itu mandi, habis mandi lalu minum air di sumur itu,” bebernya.
Ramai Peziarah, Wisata Religi Makam Mbah Panji Kusumo Demak Terus Dikembangkan
Tak hanya itu, konon masyarakat juga percaya bahwa sumur tersebut kerap didatangi oleh warga lokal maupun luar daerah dengan maksud mempermudah dalam mendapatkan jodoh.
“Bisa juga mempermudah jodoh, itu mitosnya warga. Sumur gandeng seperti halnya gandeng atau berpasangan. Alhamdulillah banyak yang datang dari luar desa, luar provinsi dan Alhamdulillah bisa mendapatkan jodoh,” tuturnya.
Dia menyebut ada hari-hari tertentu yang menjadi patokan masyarakat untuk melaksanakan ruwatan di Sumur Gandeng.
“Itu caranya ya sama, mandi ruwatan di sana pada malam Jumat Legi, Wage dan Kliwon. Malam Jumat Wage dan Kliwon untuk ruwatan dan Legi untuk syukuran,” imbuhnya.
Kunjungan terbanyak di Sumur Gandeng biasanya terjadi pada malam satu Suro. Bahkan, kata Margono, pernah ada wisatawan dari luar negeri yang datang ke objek wisata tersebut.
“Banyaknya dikunjungi masyarakat itu saat musim paceklik biasanya itu banyak. Tapi kebanyakan malam satu Suro pada ruwatan masal. Dari Tulungagung, Solo, Cilacap, Subang, Banyuwangi. Ya Alhamdulillah juga ada dari Lampung bahkan ada dari Malaysia,” bebernya.
Menurut Margono, wisatawan yang datang ke Sumur Gandeng tersebut lantaran atas dorongan hati.
“90 persen mereka aslinya tidak tahu kalau di sana ada sumur gandeng, mereka itu atas ketukan hatinya masing-masing,” ungkapnya.
Pantai Arnavat Surodadi, Wisata Alam di Demak dengan Pesona Mangrove dan Sunset
Lantaran banyaknya kunjungan itu lah yang mendorong Pemerintah Desa Bermi berinisiatif menjadikan Sumur Gandeng sebagai destinasi wisata religi.
“Makanya pemerintahan desa sini menjadikannya wisata religi. Ada tiga tempat di satu lokasi yaitu tenger (tempat petilasan leluhur), pepunjer (pusat persemayanan para leluhur desa), puser (pusat energi). Itu titik tiga energi. Tapi wujudnya sumur, itu juga biasa dikenal juga dengan sebutan tiga rasa,” beber.
Margono juga menyampaikan konon sebelum menjadi sumur, lokasi tersebut merupakan sendang Partirtaan Jolotundo Brojosewu. Sumur tersebut juga merupakan sumur tertua yang ada di Kabupaten Demak.
“Aslinya namanya dulu itu Patirtaan Jolotundo Brojosewu. Itu nama aslinya sejak dulu sebelum jadi sumur dan masih berupa sendang. Setelah jadi sumur itu dibuat gandeng disebut sumur gandeng,” ceritanya singkat. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)