PATI, LINGKAR – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pati pada 27 November 2024 akan diikuti tiga poros yaitu Sudewo – Risma Ardhi Chandra, Wahyu Indriyanto – Suharyono, dan Budiyono – Novi Eko Yulianto. Dengan terbentuknya tiga poros ini membuat pertarungan dalam memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Pati semakin sengit.
Pada detik-detik pendaftaran terakhir, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan DPP Partai Amanat Nasional mengambil langkah tak terduga dengan memberikan Surat Keputusan (SK) B1 KWK kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati Pati Budiyono – Novi Eko Yulianto.
Dengan keluarnya surat tersebut, maka PPP resmi mengusung Budiyono – Novi Eko Yulianto dan melaksanakan pendaftaran ke KPU Pati pada Kamis (29/8) malam.
Diketahui bahwa Budiyono merupakan mantan Bupati Pati, sedang Novi Eko Yulianto adalah Kepala Desa Jakenan, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati.
Sebelumnya, pasangan calon bupati dan wakil bupati Pati Wahyu Indriyanto – Suharyono yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah lebih dulu mendaftar ke KPU pada Kamis (29/8) siang.
Pendaftaran pasangan Wahyu – Suharyono ini didampingi langsung oleh mantan Bupati Pati Haryanto. Dukungan ini tentu bukan suatu hal yang aneh, mengingat pasangan Wahyu-Suharyono pun didukung oleh Laskar Pelangi yang dikomandoi Haryanto.
“Dulu pada saya Pilkada 2017 diusung seluruh partai. Kali ini Alhamdulillah diusung tiga partai. Kami mohon bersatu padu. Kemenangan kita kuatkan kekompakan dan gotong royong. Nanti bersama-sama Laskar Pelangi. Saya yakin dengan diantar ribuan relawan, itu bukti bahwa Wahyu-Suharyono didukung oleh masyarakat Pati,” kata Haryanto.
Sementara itu, Wahyu Indriyanto mengaku mundur diri sebagai Kepala Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati setelah mendaftar sebagai calon bupati Pati.
“Sebagai kades, saya sudah mundur per hari kemarin,” tegas Wahyu yang juga seorang pengusaha konstruksi yang sukses di Kecamatan Juwana.
Ia mengaku menggandeng Suharyono sebagai wakilnya karena dinilai merupakan sosok yang berpengalaman di birokrat. Mengingat, Suharyono adalah mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati.
“Karena kolaborasi antara generasi tua dan muda bisa menjadi kunci keberhasilan. Pak Suharyono dapat berperan sebagai mentor yang membimbing generasi muda dengan segudang pengalaman. Sementara saya mewakili generasi muda dapat memberikan perspektif baru dan ide-ide inovatif,” jelasnya.
Suharyono menambahkan bahwa pengalamannya puluhan tahun bekerja di birokrasi bisa menjadi modal berharga untuk menjalankan roda pemerintahan ke depan bersama Wahyu Indriyanto.
“Saya sudah bekerja di birokrasi 32 tahun, mulai dari CPNS sampai terakhir jadi Sekda. Sekarang sudah pensiun. Dengan pengalaman saya, terutama dalam koordinasi antar-OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan sebagainya, Insyaallah kami bisa bersinergi dengan baik dengan eksekutif, legislatif, dan masyarakat Pati demi mewujudkan Kabupaten Pati yang lebih maju,” tegasnya.
Pada hari sebelumnya Rabu (28/8), pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Pati Sudewo bersama Risma Ardhi Chandra resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sudewo – Chandra diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Sedangkan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) masih berstatus sebagai partai pendukung.
“Dalam pendaftaran kali ini, yang masuk dalam sistem Silon KPU itu adalah Partai Gerindra, NasDem, dan PKB. Partai Golkar, PPP, PSI, Gelora esensinya juga sebagai pengusung, hanya terkendala masalah teknis yaitu penyerahan di B1 KWK,” jelasnya. Diketahui, Sudewo mengaku sudah mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI. Sedangkan Risma Ardhi Chandra merupakan Komisaris Utama perusahaan pengolahan ikan PT Dua Putra Utama. (rif/tyo/ika)