PATI, Lingkar.news – Ratusan massa yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menggelar aksi di depan Gedung DPRD Pati, Jumat, 20 September 2024.
Massa yang datang tampak mengenakan caping merah putih, beberapa orang juga tampak mengenakan pakaian karakter punakawan, serta yang mengenakan adat jawa lengkap dengan beskap dan blangkon.
Aksi JMPPK yang sekaligus untuk memperingati hari tani nasional menyampaikan sejumlah tuntutan, salah satunya menuntut perubahan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Massa menilai keberadaan Perda RTRW saat ini dirasa merusak lingkungan Pegunungan Kendeng serta mengganggu lahan pertanian.
Gunretno, selaku pimpinan JMPPK menuntut agar Perda RTRW segera diganti. Pihaknya menegaskan, tidak ingin Perda RTRW diubah, tetapi diganti yang baru yang lebih memihak kepada para petani dan tidak merusak ekosistem Kendeng.
Ia berharap dengan penggantian Perda RTRW tersebut nantinya bisa lebih mensejahterakan masyarakat Pati khususnya petani. Sebab selain masalah Kendeng, masalah petani di Pundenrejo Tayu juga menjadi konflik lain yang merugikan petani.
“Perda Tata Ruang, selagi merugikan petani akan kita protes. Terkait masalah Kendeng, itu masih banyak. Yang sudah ya sudah, yang belum harus ada aturan secara ekonomis harus memajukan Kabupaten Pati. Rakyat harus diajak dalam hal pembangunan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua sementara DPRD Pati Ali Badrudin yang menemui massa menyampaikan bahwa pihaknya berjanji akan melakukan perubahan Perda RTRW pada 2026 lantaran perubahan perda hanya bisa dilakukan dalam kurun waktu lima tahun sekali.
Perubahan perda, kata Ali, juga harus melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bersama Bupati dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR).
Pihaknya juga akan melibatkan JMPPK serta perwakilan petani di Kabupaten Pati dalam membahas perubahan Perda RTRW.
“Jadi nanti kalau ada perubahan perda akan kami undang kalian semua. Itu bisa diubah dalam waktu lima tahun, jadi di 2026 baru bisa,” ucapnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkar.news)