Libatkan Ratusan Perahu, Nelayan Jepara Antusias Ikuti Tradisi Lomban

Libatkan Ratusan Perahu, Nelayan Jepara Antusias Ikuti Tradisi Lomban

MERIAH: Ratusan perahu nelayan mengikuti dengan antusias Pesta Lomban 2023 di Perairan Laut Jepara, sebagai bentuk rasa syukur atas berkah hasil laut. (Tomi Budianto/Lingkar.news)

JEPARA, Lingkar.news Ratusan perahu nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ikut memeriahkan Pesta Lomban 2023. Pesta Lomban merupakan sebuah ritual wujud syukur atas berkah hasil laut yang diselenggarakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Gelaran saat momen Syawalan ini menampilkan atraksi-atraksi budaya, pada Sabtu, 29 April 2023.

Pesta Lomban dibuka dengan suguhan rebana dan tari Sernemi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, sebuah tarian tradisional khas masyarakat nelayan. Selain busana, properti yang digunakan para penari pun identik ala pesisiran seperti kepis maupun dayung. Kemudian dilanjutkan prosesi larungan kepala kerbau ke laut.

Kepala kerbau itu hasil penyembelihan di Rumah Pemotongan Hewan Jobokuto, sehari sebelum Pesta Lomban. Sedangkan bagian tubuh lain dimasak, lalu dibagikan untuk makan bersama saat pagelaran wayang kulit di TPI.

Kepala kerbau yang akan dilarung tersebut, tertata rapi dengan perlengkapan adat lain dalam wadah berbentuk miniatur kapal. Ini sebagai simbol syukur dan doa. Berbagai ritual pun terangkai saat itu, di antaranya lantunan ayat suci Al-Quran sampai panjatan doa dari pemuka agama setempat.

Ziarah Makam Leluhur Awali Rangkaian Tradisi Lomban di Jepara

Setelah seremoni rampung, miniatur kapal diarak dengan iringan penari Sernemi menuju kapal utama pengangkut larungan. Lalu, bertolak bersama-sama dari dermaga TPI Ujung Batu menuju laut sebelah selatan Pulau Panjang Jepara.

Dalam suka cita, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bersama masyarakat nelayan membawa miniatur kapal tersebut ke titik pelarungan. Sedekah laut itu menjadi prosesi ruwatan atau penolak bala. Sebuah tradisi yang bermakna permohonan agar dapat mendatangkan hasil laut yang melimpah, serta keselamatan ketika melaut.

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta yang ikut dalam pelarungan kepala kerbau menjelaskan bahwa sejarah tradisi larungan bermula dari kisah penyelamatan dua pejabat kadipaten Jepara yang berlayar ke Karimunjawa pada tahun 1855.

“Perahu mereka terombang-ambing karena badai,” ucap Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.

Beruntung, lanjut Edy, Ki Ronggo Mulyo dan Cik Lanang mengetahui peristiwa tersebut dan keduanya segera memberikan pertolongan. Dari peristiwa itu, kemudian diselenggarakan syukuran dengan melarung sesaji ke laut. Larungan tersebut, kemudian menjadi sebuah acara tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat dengan nama Lomban.

“Mohon dipertahankan. Lomban ini semoga menjadi tradisi yang lestari,” pesannya.

Di sisi lain, dalam video yang dikirimkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan jika tradisi Lomban Jepara telah diakui oleh masyarakat luas. Terlebih, Pesta Lomban telah menyandang status sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) nasional.

“Apresiasi kepada Pemkab Jepara dan masyarakat telah merawat tradisi Lomban dan Festival Kupat Lepet,” kata Sandiaga.

Pada puncak Lomban yakni sesaat usai dilarung, ratusan perahu nelayan seketika merapat ke sekitar area pelarungan. Para nelayan berlomba mendapatkan aneka perlengkapan adat dalam miniatur kapal. Sebagian lain, ada yang menimba air dari sekitar lokasi untuk membasuh perahu hingga peranti melaut.

Dengan tradisi ini, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Jepara Sudiyatno, berharap para nelayan dianugerahi hasil laut yang melimpah. Termasuk, senantiasa diberikan keselamatan saat beraktivitas di laut.

Penyelenggaraan tradisi Pesta Lomban selalu menarik banyak perhatian. Tak hanya warga setempat, tetapi juga para wisatawan. Termasuk pada Festival Kupat Lepet di Pantai Kartini yang digelar usai prosesi larungan.

Agenda pada momen Syawalan itu bahkan pernah tercatat dalam jurnal Hindia Belanda yang terbit pada tahun 1868 bernama Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië. Artikel tersebut berjudul Het Loemban Feest Te Japara atau Kegiatan pada Lomban di Jepara. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)

Exit mobile version