KENDAL, Lingkar.news – Momoh merupakan salah satu olahan makanan khas di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang terbuat dari jeroan sapi.
Salah satu rumah makan yang menyajikan momoh adalah Warung Makan Farchat yang terletak di Jalan Raya Timur Kaliwungu, Pandean, Krajan Kulon, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Pemilik rumah makan, Farchat, mengaku sudah menjual olahan jeroan sapi atau yang disebut dengan momoh sejak 37 tahun lalu.
“Sudah berjualan momoh sejak 37 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1987,” ungkapnya pada Sabtu, 28 September 2024.
Farchat menjelaskan bahwa momoh adalah makanan yang bahannya dari jeroan sapi. Sebutan momoh sendiri berasal dari bahasa Jawa “emoh” yang artinya tidak mau. Sebab, makanan tersebut berasal dari bahan dasar jeroan dan memiliki bau agak kurang sedap.
“Mungkin belum biasa. Nah, orang sini kalau nggak mau itu bilangnya emoh-emoh. Maka lama-lama makanan ini disebut momoh. Jadi asal usulnya momoh itu dari situ,” ungkapnya.
Namun, kata Farchat, dengan pengolahan yang cukup lama dan dibumbui rempah-rempah serta gula jawa, momoh kini menjadi kuliner yang cukup digandrungi dan dicari warga saat melintas di Kecamatan Kaliwungu.
“Dan waktu masaknya itu berjam-jam agar bisa mendapatkan cita rasa yang enak dan bumbunya meresap. Serta bau dari jeroan yang amis itu tidak terasa,” jelasnya.
Farchat menambahkan bahwa momoh saat ini tak hanya terbuat dari jeroan, namun juga ada daging. Selain itu, momoh memiliki dua olahan, yaitu kuah dan goreng.
“Harga momoh berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu,” ungkapnya.
Febri, salah seorang pengunjung dari Kecamatan Weleri, mengaku sering mampir dan mencicipi momoh di Warung Makan Farchat.
“Saya biasanya makan soto terus saya campur mohoh yang babat. Enak rasanya, tidak bau. Ya sekarang jadi makanan favorit juga setiap lewat pasti mampir,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkar.news)