PEKALONGAN, Lingkar.news – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap menerapkan kurikulum muatan lokal batik pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai upaya melestarikan warisan budaya.
Kurikulum muatan lokal batik akan diujicobakan mulai bulan Februari 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim, pada Kamis, 25 Januari 2024 mengatakan bahwa, untuk menyamakan persepsi dalam penyampaian materi di setiap satuan PAUD maka kurikulum muatan lokal batik tersebut akan diterapkan mulai Tahun Ajaran 2024/2025.
Mitigasi Bencana Masuk Kurikulum Muatan Lokal PAUD di Pekalongan
“Adapun untuk memaksimalkan implementasi tersebut, kami akan melakukan uji coba pelaksanaan muatan lokal di 20 lembaga PAUD pada Februari 2024,” kata Zainul Hakim.
Menurut dia, penerapan muatan lokal batik pada anak-anak tersebut, nantinya bisa dimulai dari pengenalan batik seperti cara membatik dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana seperti memakai cap dan kuas.
“Anak-anak akan kami kenalkan batik dengan cara yang ringan, menyenangkan, dan mudah diterima karena apabila dengan secara spesifik seperti memakai canting maka motorik mereka tentunya belum siap ke arah sana,” tuturnya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Sherly Imanda Hidayah berharap dengan adanya implementasi muatan lokal tersebut, batik dapat terus dilestarikan menjadi budaya di daerah itu.
Menurut dia, saat ini sejumlah lembaga pendidikan anak usia dini yang sudah melakukan pembelajaran dan pengenalan salah satu warisan budaya tak benda yaitu batik.
Namun, katanya lagi, untuk materi yang diberikan belum sama antara satuan pendidikan dengan lainnya sehingga perlu adanya satu kurikulum yang bisa dijadikan pedoman bagi setiap tenaga pendidik.
“Batik sebagai warisan budaya maka wajib dilestarikan untuk keberlangsungan di masa mendatang. Oleh karena itu, warisan budaya tak benda ini harus diwariskan pada anak-anak usia dini,” kata Zainul Hakim.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah juga telah meluncurkan kurikulum muatan lokal mitigasi bencana pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), yang mencakup pembelajaran mengenai upaya pencegahan hingga penanggulangan bencana.
Hal ini agar pengetahuan anak-anak mengenai bencana alam, pencegahan, dan penanggulangannya bisa bertambah.
“Kami berharap dengan diluncurkan kurikulum mulok (muatan lokal) ini dapat membentuk pemahaman anak usia dini bahwa negara kita rawan bencana, memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan arah kebijakan Merdeka Belajar,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, pada Sabtu, 3 Desember 2023.(Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)