JEPARA, Lingkar.news – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif atau yang akrab disapa Gus Haiz menyampaikan pentingnya peran para santri di kancah dunia politik. Gus Haiz menyebut banyak politisi besar yang dulunya adalah santri.
“Ada banyak produk hukum yang tidak luput dari kontribusi para santri. Misalnya, Undang-undang No.18 tahun 2019 yang mengatur tentang Penyelenggaraan Pesantren sebagai bagian dari Pendidikan Nasional dan bahkan penetapan Hari Santri sebagai salah satu hari besar nasional. Ada juga Perda Pesantren Jepara No. 7 Tahun 2023 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren,” ungkap Gus Gaiz dalam Talkshow Aliansi Mahasiswa Jepara di Aula Politeknik Balekambang Jepara, belum lama ini.
Menurutnya, dengan melihat peta politik di Kabupaten Jepara dalam menghadapi Pilkada, akan sulit jika meninggalkan kaum santri. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Jepara memiliki sisi religius yang tinggi.
“Banyak kalangan tokoh agama Islam dan banyak pula pesantren yang ada di Jepara, sehingga untuk meraih kemenangan politik perlu menggandeng politik sarungan dari kaum santri,” ujar Gus Haiz.
Lebih lanjut, Gus Haiz menegaskan pentingnya peran para santri dan ulama untuk memperjuangkan politik di Indonesia sesuai dengan konstitusi dalam rangka mengawal demokrasi. Maka dari itu, pihaknya mendorong agar para ulama dan santri ikut aktif dalam dunia perpolitikan.
“Addinu bil mulki yaqwa, walmulku biddin yabqo yang artinya agama yang didukung dengan kekuasaan akan semakin kuat, dan kekuasaan yang didukung dengan agama akan semakin lestrari. Jadi kaum santri dan para kyai jangan sampai apatis dan harus aktif untuk bisa iktiar politik, agar dapat turut andil peran dalam rangka untuk memberikan kemaslahatan yang besar kepada ummat,” jelasnya.
Gus Haiz pun memberikan pesan kepada para santri yang ingin terjun ke politik, untuk memegang 4 prinsip yaitu, Tawasuth, Tawazun, Al-‘itidal dan Tasamuh. Yang artinya selalu netral dan tidak berpihak kemanapun, Seimbang dalam segala hal, bersikap adil, dan yang terakhir selalu bersikap toleran. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkar.news)