SEMARANG, Lingkar.news – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jawa Tengah evaluasi ulang proses penambalan jalan di 23 titik jalan provinsi. Hal ini lantaran ruas jalan yang telah diperbaiki berpotensi kembali berlubang akibat hujan.
Kepala DPUBMCK Jawa Tengah, Hanung Triyono, mengungkapkan bahwa meski lubang-lubang jalan sudah ditambal, beberapa ruas jalan tetap perlu diawasi agar tidak kembali rusak.
“Semua sudah kita tambal, tapi karena hujan terus-menerus, maka kalau tidak kita awasi akan timbul lubang baru,” ujarnya, Selasa, 18 Maret 2025.
Hanung mengatakan pihaknya telah menginstruksikan para petugas teknis di lapangan untuk mengecek ulang hasil penambalan jalan. Pengecekan ini krusial karena dalam waktu dekat akan memasuki momen mudik Idulfitri 1446 Hijriyah.
“Ada 23 ruas yang harus kita cek ulang lagi. Kita berusaha menyelesaikan kerusakan jalan dengan penambalan semua. H-15 ini sudah rampung, tapi dalam dua minggu ke depan kita tetap akan evaluasi ulang untuk penambalan kembali,” jelasnya.
Jalur Vital Mudik Lebaran 2025 di Jateng Dipastikan Siap Dilalui Pemudik
Dari total ruas jalan provinsi yang diperiksa, mayoritas titik yang dievaluasi ulang berada di wilayah Pantura Timur, seperti Jalan Brigjen Sudiarto, Pedurungan, Kota Semarang; Jalan Raya Jepara-Keling; Jalan Raya Semarang-Godong, Purwodadi; Jalan Raya Weleri-Patean, Kendal; Jalan Raya Jati-Klambu.
Selain itu, pengecekan ulang juga dilakukan di wilayah Kedu Raya dan Pegunungan Tengah, seperti Jalan Raya Magelang-Kaliangkrik; Jalan Raya Sempor; Jalan penghubung Wonosobo-Dieng; Jalan Raya Purwosari-Belik.
“Pokoknya (penambalan) di daerah timur semua, lalu di Wonosobo area Dieng dan juga Purwosari-Belik,” imbuhnya.
DPUBMCK mengklaim sekitar 92 persen ruas jalan dalam kondisi mantap, sementara hasil penambalan lubang telah mencapai 98 persen. Dari total 173 titik ruas jalan provinsi, sebanyak 23 ruas akan dipantau lebih lanjut, khususnya di wilayah timur, selatan, serta daerah pegunungan selatan dan barat.
Namun, upaya perbaikan jalan tahun ini menghadapi tantangan besar akibat pemangkasan anggaran hingga 60 persen, sehingga hanya tersisa Rp40 miliar untuk perawatan infrastruktur jalan.
“Kita manfaatkan pemeliharaan rutin dulu sampai akhir tahun. Sekitar 60 persen anggaran sudah dipotong, jadi nanti akan kita evaluasi ulang penggunaannya,” ucapnya.
DPUBMCK berkomitmen untuk terus memantau kondisi jalan agar tetap aman dan nyaman bagi pengguna, terutama menjelang musim mudik Lebaran. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkar.news)