DEMAK, Lingkar.news – Desa Wisata Kunir, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak menyimpan berbagai pesona desa dengan nuansa kearifan lokal dan potensi khas daerah.
Dua hal yang identik dengan Desa Wisata Kunir adalah taman bawang dan tradisi gebyur dawet yang selalu ada dalam rangkaian sedekah bumi atau apitan.
Gambaran prosesi gebyur dawet diperagakan sejumlah orang yang dari unsur pejabat pemerintahan desa dan sesepuh desa setempat sambil memikul luku atau alat pembajak sawah kuno sambil berjalan. Kemudian warga lain menyiram sejumlah orang yang memikul luku itu dengan menggunakan dawet yang sudah disiapkan.
Konon tradisi gebyur dawet sudah ada sejak zaman nenek moyang dan masih terus dilestarikan hingga ke generasi saat ini.
“Sejak Jepang masuk ke sini sudah ada tradisi ini,” kata Kepala Dusun Kunir Sakdun.
Dari peragaan itu, luku yang dipikul para pejabat pemerintahan dan tokoh desa menggambarkan cara bertani tradisional masyarakat di zaman dulu. Lalu, gebyur dawet adalah simbol harapan agar pertanian di wilayah tersebut terus subur dan membuahkan hasil yang melimpah.
“Harapannya, bumi di desa ini ini hidup kembali atau gemah ripah lohjinawi, tidak ada hama. Ini sebagai sebuah adat di sini, saya laksanakan ikut mbah-mbah yang dulu. Mudah-mudahan bumi di Desa Kunir ini bisa adem,” terangnya.
Setelah ditetapkan sebagai desa wisata pada akhir tahun 2023, tradisi gebyur dawet ini juga menjadi salah satu daya tarik di Desa Kunir. Namun sebenarnya masih banyak potensi yang ada di desa wisata ini.
Kepala Desa Kunir, Mohamad Romli, mengatakan di daerahnya tidak hanya kaya akan kesenian dan budaya tetapi juga hasil bumi yang beragam karena masyarakatnya mayoritas berprofesi sebagai petani.
Dinparta Demak Kenalkan Lebih Banyak Potensi Daerah Lewat Paket Wisata
Adalah taman bawang yang menjadi ikon Desa Wisata Kunir. Taman bawang ini seperti landmark yang menyambut setiap wisatawan yang berkunjung.
“Di sini ada potensi bawang merah yang luar biasa. Dari situ kita mau ambil potensi-potensi yang unik, berkaitan dengan mengembangkan wisata edukasi seperti cara menanam bawang dan sebagainya sehingga hal itu bisa menarik wisatawan,” terang Romli.
Dengan sejumlah potensi lokal yang dimiliki desa tersebut, pihaknya berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Demak untuk memajukan potensi yang ada di Desa Wisata Kunir.
“Harapan kita Desa Kunir lebih baik dan maju lagi lewat sektor wisata. Jadi gagasan atau mimpi kami sangat banyak ke depan,” ungkapnya.
Selain dua hal tersebut, Desa Wisata Kunir juga sarat dengan keberadaan rumah adat dengan asitektur khas Kabupaten Demak. Hal ini menambah nilai estetika, sebab rumah-rumah ada tersebut terbuat dari kayu jati yang berdiri di tengah bangunan modern saat ini.
Desa Kunir juga memiliki penawaran paket wisata edukasi kepada pengunjung. Salah satunya program bercocok tanam padi bersama warga setempat.
Tak hanya itu, di Desa Wisata Kunir juga terdapat tempat pemancingan yang dapat memanjakan pengunjung yang hobi memancing sambil menikmati waktu senggang. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)