JEPARA, Lingkar.news – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta berharap, di usia yang ke-475 tahun Kabupaten Jepara ini, pihaknya bersama jajaran dapat mendorong kemajuan daerah dan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Ia juga berharap agar segenap para pejabat dan masyarakat bersama-sama untuk mewujudkannya.
“Mohon bantuan dari segenap para pejabat dan masyarakat dalam mewujudkan impian tersebut,” kata Pj Bupati Edy Supriyanta usai upacara HUT ke-475 Jepara, Kamis, 18 April 2024.
Ia pun menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh jajarannya.
Pj Bupati Edy juga berterima kasih kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana bersama rombongannya yang turut menghadiri momen spesial bagi masyarakat Jepara tersebut. Ia mengaku senang dan lebih bersemangat atas bimbingan, motivasi dan bantuan dari Pj Gubernur Jateng.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Edy juga menyampaikan sejumlah tren positif pelaksanaan program pemerintahan di Jepara.
Diantaranya indeks pertumbuhan masyarakat (IPM) yang naik menjadi 73,85 persen pada tahun 2023 dan berada diatas rata-rata IPM Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 tercatat mampu mencapai 5,17 persen atau lebih tinggi dari rata-rata Jawa Tengah dan nasional di angka 4,98 persen dan 5,05 persen.
“Penurunan pravelensi stunting di Kabupaten Jepara berhasil menempati peringkat empat terbaik di Jawa Tengah. Kami peringkat 3 terbaik se-Jawa Tengah dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting,” bebernya saat melaporkan capaian kinerja Pemkab Jepara di Pendopo RA Kartini.
Kemudian dalam catatan e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sampai dengan April 2024, tersisa 4.041 balita di Jepara yang masih mengalami stunting. Angka tersebut sekitar 5,99 persen dari total 67.497 balita yang ada di kabupaten Jepara.
“Pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kabupaten Jepara berkomitmen merencanakan kegiatan intervensi terintegrasi dalam upaya penurunan stunting, melalui perluasan lokasi fokus sampai dengan 60 desa/kelurahan,” tambahnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkar.news)