JEPARA, Lingkar.news – Tahun Baru Islam 1445 Hijriah telah dimulai pada Rabu, 19 Juli 2023 dan bagi umat Islam, momentum ini dianggap sebagai tonggak perjalanan yang berharga untuk menapaki kehidupan.
Menurut Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif, esensi Tahun Baru Hijriah berbeda dengan Tahun Baru Masehi. Pasalnya, Tahun Baru Hijriah identik dengan peristiwa besar yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada 622 Masehi, sehingga peristiwa tersebut dijadikan sebuah penamaan kalender Islam.
“Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Dan kini, peristiwa hijrah diartikan sebagai beralih pada sesuatu yang lebih baik, seperti menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” kata Gus Haiz sapaan akrab Haizul Ma’arif saat ditemui di Jepara, pada Kamis, 20 Juli 2023.
Gus Haiz berharap di momen Tahun Baru 1445 Hijriah ini, masyarakat di Kabupaten Jepara senantiasa menjaga dan meningkatkan sisi religiusitas. Dengan begitu, menurut Gus Haiz, dapat membangun revolusi mental masyarakat Kabupaten Jepara.
“Usaha untuk membangun itu (revolusi mental, red) tidak hanya secara dhohir saja tapi juga batin, agar masyarakatnya tenang, hatinya tenang, sejahtera kehidupannya, dan pemimpinnya selalu dalam lindungan Allah SWT,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Haiz menyebut, dalam menyambut Tahun Baru Hijriah biasanya terdapat beberapa ritual khusus yang dilakukan oleh umat Islam, seperti melangitkan doa akhir tahun dan awal tahun.
“Memang esensi daripada Tahun Baru Hijriah ini bagi umat Islam sangat berarti sebagai tahun pengganti lembaran buku. Tentunya setiap umat Islam di tahun baru ini berharap supaya dosa yang dilakukan di tahun yang lalu diampuni dan di awal Tahun Baru Hijriah ini mendapatkan keberkahan dalam menjalani tahun politik 2024,” tutur Gus Haiz. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)