SEMARANG, Lingkar.news – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), meresmikan embung geomembran di Mijen, Kota Semarang pada Senin, 20 Januari 2025.
Embung geomembran di Mijen itu merupakan upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan. Pembangunan embung geomembrane itu merupakan bantuan CSR Bank Jateng cabang Semarang.
“Geomembran ini bermanfaat dan dibutuhkan para petani sebagai sumber kolam penampungan air yang penting untuk pengairan sawah, khususnya saat musim kemarau,” kata Mbak Ita saat meresmikan embung geomembran di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mijen, Senin, 20 Januari 2025.
Pada kesempatan yang sama, Mbak Ita juga meresmikan pembangunan infrastruktur jalan menuju Kampung Tematik Kampung Sawah sebagai bentuk penguatan di sektor pertanian.
“Jalan ini menjadi akses penghubung masyarakat menuju Kampung Tematik Kampung Sawah, ke kelompok tani, juga ke Balai Benih Ikan Dinas Pertanian Kota Semarang,” imbuhnya.
Mbak Ita menyebutkan bahwa Pemkot Semarang akan merancang lokasi tersebut sebagai kawasan pengembangan sektor pertanian yang digabungkan dengan pariwisata berkonsep sustainable tourism, baik agrowisata maupun ekowisata.
“Semacam wahana eduwisata khusus pertanian sehingga masyarakat bisa melihat sawah, bisa memancing, bisa ikut menanam, bisa kulineran, dan sebagainya,” bebernya.
Pihaknya juga turut mengapresiasi semangat mahasiswa jurusan pertanian dari beberapa universitas, seperti UNS dan UIN Walisongo Semarang, yang turut hadir memeriahkan acara. Dirinya mengatakan akan terus mendorong anak-anak muda agar menjadi petani milenial.
“Kami terus berupaya mendorong anak-anak muda agar menjadi petani milenial yang mudah secara mekanisasi dan mampu menghasilkan produk-produk pertanian untuk ketahanan pangan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)