DEMAK, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak berkomitmen mendukung program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). Program BBWI merupakan kolaborasi pemerintah pusat bersama BUMN, asosiasi dan wisata untuk meningkatkan minat masyarakat berwisata di dalam negeri.
Kepala Dinas Pariwisata (Dinparta) Demak, Endah Cahya Rini, mengungkapkan bahwa program BBWI pada awalnya memiliki tujuan untuk memulihkan serta membangkitkan geliat ekonomi pasca pandemi Covid-19 pada sektor kepariwisataan.
“Sehingga akhirnya program itu menjadi program pemerintah secara berkelanjutan,” ujarnya dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik, Bangga Berwisata di Indonesia dan Evaluasi Desa Wisata yang diselenggarakan di Gedung Grhadika Bina Praja, Senin, 18 November 2024.
Endah menyebutkan bahwa Kabupaten Demak dengan julukan Kota Wali ini juga mempunyai banyak potensi pariwisata, salah satunya yang paling pupuler adalah wisata religi Makam Sunan Kalijaga dan Masjid Agung Demak.
Evaluasi Desa Wisata Demak, Dinparta Sarankan Paket Wisata dan Akomodasi
Selain itu, Demak memiliki 21 desa wisata yang diharapkan menjadi wisata penyangga dari wisata utama di Kota Wali. Masing-masing desa wisata tersebut memiliki keunikannya tersendiri. Kendati begitu, keberadaan desa wisata belum banyak diketahui secara luas oleh wisatawan luar daerah.
Melihat hal itu, Endah menekankan agar pengelola desa wisata dan pemerintah desa harus berkolaborasi untuk menggali, menghidupkan sekaligus mempromosikan potensi yang dimiliki masing-masing desanya.
“Motivasi dan semangat membangun desa wisata memang tidak mudah, perlu dilakukan asesmen untuk menggali potensi, mengetahui eksistensi dan keinginan untuk menjadi desa wisata. Tak sedikit masyarakat itu belum paham jika desanya adalah desa wisata, maka perlunya kolaborasi,” tuturnya.
Pihaknya juga menyarankan pengelola desa wisata untuk selalu menggaungkan kegiatan desa sebagai salah satu potensi untuk menarik animo masyarakat sehingga kebudayaan dan potensi desa bisa dikenal masyarakat secara lebih luas.
Keberhasilan dalam merealisasikan hal tersebut, kata Endah, memerlukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang baik antara pemkab, kepala desa, pengelola dan pendamping desa wisata.
Dengan langkah tersebut, Endah berharap minimal 50 persen desa wisata yang ada di Demak bisa naik tingkat ke kategori desa wisata berkembang.
“Menyatukan hati dan pikiran pun diperlukan untuk menyamakan peran dan langkah, hingga selain dapat mendukung keberhasilan program kerja Bangga Berwisata di Indonesia, keberadaan desa wisata rintisan yang dimiliki Demak dapat mencapai tingkatannya ke titik desa wisata berkembang, maju dan mandiri pada akhirnya,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)